Hari ini adalah hari keberangkatan Ilsa dan Krystal ke Bali. Ilsa selalu membawa Krystal kemanapun itu, entah kerja atau sekedar main. Kecuali diwaktu yang tidak bisa harus membawa Krystal. Saat ga bisa membawanya, Ilsa selalu menitipkan ke budhe Mira. Budhe Mirapun senang-senang aja, karena rumahnya jadi ramai.
"Unda, ni awa ya?" Tanya Krystal dengan mata puppynya. Saat sudah menampilkan mata puppynya berarti Krystal sedang merayu. Ilsa tersenyum dan berjongkok di depan Krystal.
"Krystal, kalau bonekanya dibawa nanti mau ditaruh dimana pas di pesawat?" Tanya Ilsa lembut.
"Anti dipangku Ital." Jawabnya masih dengan mata puppynya.
"Nanti kalau dipangku, ga muat dong tempat duduknya, nanti bonekanya nangis gimana karena sempit?" Gadis kecil itu cemberut. Ilsa melihatnya hanya bisa tersenyum dan lalu memeluknya. "Nanti kalau pulang, kita bawain oleh-oleh aja buat bonekanya gimana?" Tawar Ilsa menenangkan Krsytal yang mulai berkaca-kaca karena bonekanya ga bisa dibawa. Boneka panda besar itu boneka kesayangannya.
"Ole-ole?" Tanya Krystal. Ilsa mengangguk. Krystal langsung tersenyum senang dan berjalan menyeret boneka pandanya ke kamar. Ilsa hanya geleng-geleng melihat tingkah anaknya. Dia lalu mengecek semua barang dirumahnya, memastikan aman semua pas dia tinggal nanti.
Ucapan salam terdengar dari luar rumah. Ilsa bergegas kedepan, dilihatnya sudah ada budhe Mira.
"Udah mau berangkat Sa?" Tanya budhe Mira.
"Iya budhe, ini lagi ngecekin barang." Ucap Ilsa.
"Yaudah hati-hati ya, jaga kesehatan disana." Ilsa mengangguk.
"Mana Krystal?" Budhe Mira celinguk mencari Krystal. Ilsa belum sempat menjawab, Krystal sudah keluar dari kamar. "Neneeeekkkk!!" Teriaknya langsung berlari menghambur Budhe Mira dan langsung ditangkup Budhe Mira menggunakan kedua lengan tangannya.
"Duh nenek bakal kangen Ital ini." Ucap Budhe Mira.
Tidak begitu lama, Dara sampai di rumah Ilsa. Dara datang bersama teman dekatnya membawa mobil. Daralah yang akan mengantarkan Ilsa ke bandara. Sebenarnya Ilsa mau pesan taxi online aja, tapi Dara memaksa mau mengantar sampai bandara, katanya sih mau perpisahan sama Krystal.
"Udah siap Sa?" Tanya Dara. Dibelakangnya ada seorang lelaki, teman dekat Dara yang memberi tumpangan gratis ke Ilsa
"Udah nih."
"Mau sekarang?"
"Iya Dar, biar ga telat, tapi gapapa nih?" Tanya Ilsa.
"Ish gapapa kali." Dara memutar bola matanya jengah. Berapa kali Ilsa nanya 'gapapa nih?'.
"Aku ga nanya kamu Dar, geermen, aku nanya Bagas."
Lelaki yang bersama Dara tadi menyaut. "Gapapa kok Sa, santai aja." Ilsa tersenyum dan mengucapkan makasih. Kemudian Ilsa dibantu budhe Mira dan Bagas memasukan koper Ilsa ke jok belakang mobil.
Setelah beres dengan menutup pintu rumahnya, Ilsa berpamitan dengan Budhe Mira sambil menitip kunci rumahnya. "Budhe Ilsa pamit dulu ya, sama Ilsa nitip kunci rumah ke budhe." Ucap Ilsa sambil menyodorkan kunci rumahnya.
"Iya Sa, hati-hati ya." Ucap Budhe Mira dan memeluk Ilsa.
Krystal yang melihat bunda dan Budhe Mira menyauti. "Ital eja dulu ama bunda ya nek." Krystal menyalim tangan. Budhe Mira mengambil tangan Krystal dan langsung menghadiahi ciuman di pipinya.
"Hati-hati ya Ital cantik." Ucap Budhe Mira dan dibalas hormat Krystal menggunakan tangannya. Semua yang berada disitu tertawa melihat Krystal. Merekapun segera masuk ke mobil dan menuju bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Hurt
Romance[COMPLETED] ~Tahap Revisi~ Bagaimana hidup Ilsa berubah total karena kejadian yang bahkan dia tidak punya salah. Hidupnya terus dihantui trauma. Dia diancam kakak sahabatnya sendiri hingga diperkosa. Bahkan dia harus mengandung anak dari kekejaman k...