Part 15

37.7K 1.8K 6
                                    

Ilsa menurunkan Krystal di kasur secara perlahan. Mereka baru sampai di hotel tempatnya menginap 2 minggu kedepan. Ilsa berada di Bali karena dia mengambil pekerjaan sebagai konsultan resort yang akan dibangun. Ilsa mendapatkan tawaran itu saat dia mengupload sketsa-sketsanya ke sosial media. Hingga ada pengusaha yang menghubunginya karena tertarik dengan rancangan Ilsa. Dan disinilah Ilsa sekarang.

Krystal memang Ilsa ajak karena dia tidak tega meninggalkannya dalam waktu yang lama. Selain itu, Ilsa juga sudah bertanya sama kliennya soal diperbolehkannya membawa anak, dan ya untung saja diperbolehkan.

Ilsa mengambil pakaiannya berniat ingin mandi. Krystal masih tertidur pulas. Setelah turun dari pesawat Krystal tertidur, padahal saat di pesawat dia mengoceh mulu. Sebelum ke kamar mandi Ilsa mencium kening Krystal terlebih dahulu. Rasanya tidak mencium Krystal sehari seperti ada yang kurang. 

Setelah menyelesaikan ritual mandinya yang tidak lama Ilsa segera keluar. Dilihatnya Krystal sudah terbangun dan duduk di kasur. Ilsa tersenyum melihat muka bantal anaknya. Muka Krystal yang menggemaskan ingin rasanya Ilsa gigit sekarang.

"Nda." Panggil Krystal dengan suara yang masih serak abis bangun. "Ana?" Tanyanya sambil melihat sekeliling. Ilsa menghampiri Krystal.

"Ital udah di Bali nak, sekarang lagi di kamar hotel." Jelas Ilsa. Krystal hanya mengangguk. Dia merupakan anak yang pintar. 

"Bunda sisir rambut dulu ya, abis itu Ital mandi ya." 

Krystal mengangguk lagi menjawab Ilsa. Dia masih mengumpulkan nyawanya. Sedangkan Ilsa segera menyisir rambut dan mengoleskan body lotion serta pelembab wajah. 

Krystal turun dari kasur dengan perlahan, karena tubuhnya yang belum sampai. Dia berjalan mendekati Ilsa dan merentangkan tangan minta duduk dipangkuan Ilsa. Ilsa segera mengambil Krystal dan didudukan di pangkuannya sembari menyelesaikan pekerjaannya.

"Yuks sekarang Ital mandi, terus nanti keluar nyari makan." Ajak Ilsa mengusap Krystal setelah selesai mengurus dirinya sendiri.

"Ok nda." Ilsa segera melepaskan baju Krystal dan membawanya ke kamar mandi. 

Ilsa dan Krystal sekarang sudah berganti baju sederhana tetapi bukan baju rumahan. Ilsa mengenakan celana kulot dengan blouse sedangkan Krystal mengenakan dress selutut dengan celana panjang serta tas kecil menyampir dipundaknya.

Anak dan ibu itu keluar dari hotel untuk mencari makan. Mereka memesan taxi online karena tempat makan yang ingin dituju lumayan jauh dari hotel. Disepanjang jalan Krystal mengoceh lagi sampai membuat bapak sopir tertawa mendengar celotehannya.

"Duh pinter banget bu anaknya." Ujar bapak sopir. 

Ilsa tersenyum. "Hehe makasih pak." 

"Umur berapa bu?"

"2 tahun lebih pak." Bapak sopir hanya mengangguk.

"Unda unda, iyat itu." Ujar Krystal sambil menunjuk keluar mobil. Ilsa mengikuti pandangan Ilsa. Ternyata taman dengan lampu-lampu yang ditata sedemikian rupa. 

"Cantik ya dek." Krystal mengangguk dan menempelkan wajahnya dijendela mobil.

Tidak berselang lama, mobil yang ditumpangi Ilsa sampai di restoran. Ilsa dan Krystal segera turun. Mereka memasuki restoran tersebut dan memesan makanan. Sembari menunggu, Ilsa menemani Krystal yang melihat akuarium besar yang dipajang di toko tersebut.

30 menit kemudian, makanan yang mereka pesan sudah datang, Ilsa dan Krystal menyantap dengan nikmat. Ilsa menyuapi Krystal sesekali dia makan sendiri. Ilsa tidak membiarkan Krystal makan sendiri karena nanti pasti belepotan, kalau dirumah tidak apa-apa tapi ini lagi diluar. Dan Ilsa sedang ga pingin Krystal kotor.

Is HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang