Part 30

36.3K 1.5K 9
                                    

Mianhe hari ini upload 1 part dulu ya :" buat persiapan test besok 🙏

~~~~~

Ilsa menutup rapat pembukaan toko cabangnya. Kali ini konsepnya seperti cafe mengingat dia membuka cabang di daerah yang banyak mahasiswa. Selain itu Ilsa juga menambahkan inovasi baru yaitu penyediaan minuman seperti squash hingga bermacam kopi. Dia ingin membuat toko dengan design cafe supaya pengunjung yang datang bisa duduk-duduk disana.

Ilsa menatap sekeliling toko yang interiornya sudah jadi. Dia sangat puas dengan hasil design buatannya. Tinggal mencari karyawan. Kali ini dia membuka posisi lowongan untuk mahasiswa dengan konsep part time dan menunjuk Lina sebagai manager. Ilsa mempercayakan Lina karena dia sudah bekerja dengan Ilsa sejak pertama dan dilihat dari tanggung jawab serta etos kerjanya.

"Sudah dipostkan lowongan kerjanya?" Tanya Ilsa ke Lina. 

"Oh sudah mbak, semua sudah siap. Tinggal nunggu calon-calonnya" jawab Lina antusias.

"Sip, aku pasrahkan ke kamu sama Gina ya." Ilsa menepuk bahu Lina dan Gina yang juga dipindahkan Ilsa untuk memegang toko disini. 

Mereka mengangguk antusias. "Siap mbak" jawab mereka bebarengan.

"Yaudah aku pulang dulu ya, udah kesorean kasihan anakku" pamit Ilsa. 

Ilsa melirik jam tangannya. Udah jam 4, dia agak telat. Ilsa segera memakai helm dan mengendarai motornya pulang ke rumah.

Ilsa mengernyit saat dia merasa di dalam rumahnya ramai orang. Dia memarkirkan motor di garasi samping. Ilsa berjalan ke rumah, dia mendapati ada sepatu asing disana. Ilsa memicingkan mata dengan dua sosok yang sedang bermain dengan Krystal. 'Ada tamu? Siapa?' batinnya. Ilsa tidak bisa melihat karena dua sosok itu membelakanginya.

"Eh Ilsa udah pulang?" sapa budhe Mira keluar dari kamar sebelah. 

Ilsa menoleh ke budhe Mira. "Iya budhe, maaf telat ya"

Dua sosok tadi membalikkan badannya menghadap Ilsa. Jantung mereka berdegup kencang karena gugup bagaimana reaksi Ilsa nanti. Ya Anta dan Faya menatap Ilsa beku.

Krystal yang melihat bundanya pulang segera berteriak dan memeluk Ilsa. "Undaaaa!!" 

"Eh anak bunda, udah mandi?" Ilsa berjongkok supaya sejajar dengan Krystal. Krystal mengangguk antusias. Ilsa membobong Krystal dan menoleh ke depan. Tepatnya ke Anta dan Faya yang membeku di tempat duduknya.

Ilsa membelalakan mata melihat siapa yang ada dirumahnya. "K-kalian?" ucap Ilsa terbata. Bagaimana bisa mereka dirumahnya?

Anta dan Faya berdiri. "Hai Sa" sapa Anta sambil tersenyum. Begitu pula Faya. Budhe Mira yang melihat itu mengambil Krystal dari gendongan Ilsa.

"Bagaimana kalian bisa berada dirumahku?" desis Ilsa tajam. Sekarang dia menampilkan wajah dinginnya.

"Kami dapat alamatmu dari karyawan IC Bakery" jelas Faya cemas.

Ilsa mengernyit, kemudian berubah menjadi dingin lagi. "Pergi!" suruh Ilsa dengan nada kecil tapi tajam dan tegas.

Anta dan Faya tidak berkutik. Budhe Mira yang mengerti suasana mengajak Krystal keluar. Aura yang dipancarkan Ilsa menakutkan, dan tidak baik dilihat sama anak kecil.

"A-KU BI-LANG PER-GI!" Ilsa menekan setiap katanya. Matanya sudah menunjukkan kemarahan.

"Sa, aku minta maaf. Tolong maafin aku Sa" sesal Anta. Dia mengucapkan penyesalan yang sangat mendalam.

"Sa, kami benar-benar minta maaf Sa. Maaf atas perbuatan kami. Kami salah Sa." sekarang giliran Faya yang berujar. Mereka tulus mengatakan penyesalannya yang sangat mendalam.

Is HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang