Hai gaes, maaf baru upload lagi, kemarin langsung tepar habis test
Happy Reading! :)
~~~~~~~
Esok harinya, pagi-pagi sekali Anta sudah berada di depan rumah Ilsa. Dia memarkirkan mobilnya agak jauh. Anta sedari tadi hanya di dalam mobil. Dia tidak berani untuk keluar dan menemui Ilsa. Anta tidak ingin membuat syok Ilsa lagi. Melihat bagaimana reaksi Ilsa kemarin membuat Anta sedih. Sebegitu bencinya Ilsa dengan dia.
Anta menyandarkan tubuhnya di kursi kemudi. Dia memikirkan bagaimana meluluhkan hati Ilsa biar bisa memaafkan dia dan menerima Anta dalam hidupnya. Anta tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Dulu dia pernah pacaran berkali-kali tapi Anta tidak serius menanggapi. Dia tidak punya pengalaman dalam meluluhkan hati perempuan.
Pintu di rumah itu terbuka, Anta menegakkan duduknya. Disana dia melihat wanita yang memenuhi pikirannya akhir-akhir ini sedang membersihkan rumah. Anta tersenyum sedih, ingin rasanya dia memeluk wanita itu saat ini. Kenapa Anta selalu bisa tidak terkontrol saat melihat Ilsa? Anta terus mengamati Ilsa dari dalam mobil.
Ilsa yang sedang berberes rumah tidak menyadari ada orang yang sedari tadi memperhatikannya. Setelah berberes dia bersiap-siap untuk mandi. Hari ini dia akan mengecek toko-tokonya dan juga membahas bagaimana rekruitmen yang dia buka, dengan Lina.
"Eh anak bunda udah bangun" sapa Ilsa melihat Krystal yang baru bangun. Krystal mengucek matanya, sedangkan Ilsa mengganti bajunya. Dia sudah selesai mandi dan saat di kamar sudah melihat Krystal bangun.
"Unda au ana?" tanya Krystal. Dia masih duduk di kasur.
Ilsa menoleh dengan tersenyum. "Bunda ada kerjaan sayang, nanti Ital sama nenek Mira dulu ya" Ilsa berjalan mendekati Krystal dan mencium Krystal. Itu sudah kebiasaan Ilsa selalu memberi kecupan di dahi atau di pipi Krystal setiap bangun pagi.
"Bunda siap-siap dulu, abis ini Ital mandi ya" ucap Ilsa lembut. Dia memeluk Krystal sebentar. Krystal mengangguk. Ilsa meneruskan persiapannya. Setelah selesai dia memandikan Krystal.
Pintu rumah Ilsa diketok melihatkan budhe Mira yang sudah siap menjemput Krystal. "Pagi cucu nenek yang cantik" sapa budhe Mira masuk ke dalam rumah.
"Agi nek"
"Pagi nenek" sapa Krystal dan Ilsa bebarengan.
Budhe Mira duduk di samping mereka. Setelah Krystal selesai berpakaian, Ilsa mengambil sarapan untuk Krystal.
"Kamu berangkat jam berapa Sa?" tanya budhe Mira setelah Ilsa balik dari dapur.
"Jam 8 dhe"
Budhe Mira melihat jam dinding. "Bentar lagi udah jam 8, biar budhe yang nyiapin Krystal aja"
"Gapapa dhe?"
"Gapapalah, kaya apa aja" budhe Mira mengambil mangkok di tangan Ilsa. Ila mengucapkan terimakasih ke budhe Mira. Dia kemudian bersiap-siap untuk berangkat. Budhe Mira dan Krystal ikut mengantarkan Ilsa di depan.
Anta masih tetap setia di dalam mobil mengamati pergerakan di rumah Ilsa. Dia melihat Ilsa yang mau berangkat kerja. Disana ada budhe Mira dan Krystal. Anta tersenyum melihat pemandangan itu. Dia membayangkan posisinya saat ini di posisi budhe Mira yang menggendong Krystal dan mengantar Ilsa.
"Krystal jadi anak yang baik ya, nurut sama nenek Mira ya" ucap Ilsa sebelum berpamitan ke Krystal.
"Iya undaa" Ilsa mengelus rambut Krystal dan memberikan kecupan.
"Budhe, nitip Krystal ya. Nanti Ilsa pulangnya mungkin siangan atau ga sore"
Budhe Mira mengangguk. "Iya Sa, santai aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Hurt
Romance[COMPLETED] ~Tahap Revisi~ Bagaimana hidup Ilsa berubah total karena kejadian yang bahkan dia tidak punya salah. Hidupnya terus dihantui trauma. Dia diancam kakak sahabatnya sendiri hingga diperkosa. Bahkan dia harus mengandung anak dari kekejaman k...