Part 37

26.7K 1.1K 6
                                    

Setelah tamasya di Gedung Songo waktu itu, Mama Raisa ijin untuk tinggal di Semarang seminggu. Katanya ingin berlibur. Nanti akan balik ke Jakarta kalau Anta kesini minggu depan. Anta sendiri sudah balik lagi karena pekerjaan.

Selama Mama Raisa di Semarang, dia memutuskan untuk tinggal di rumah Ilsa alasannya biar ada temannya. Ilsa tidak enak buat menolak, dan disinilah mereka.

Ilsa sedang menyiapkan sarapan. Dia memasak sop dan menggoreng tempe. Sedangkan Mama Raisa memandikan Krystal. Sudah 3 hari Mama Raisa menginap dirumahnya. Dan selama itu, entah kenapa lagi dan lagi Krystal bisa langsung dekat dengannya. Bahkan tadi malam Krystal tidur dengan Mama Raisa.

"Tante makan dulu yuk, udah siap sarapannya" ajak Ilsa.

"Bentar, kuncir rambut Ital dulu ya"

"Biar Ilsa aja tan"

Tangan Mama Raisa langsung menyetop. "Biar tante aja ya" mohonnya. Ilsa hanya mengiyakan saja.

Selama Mama Raisa tinggal disini, dia memang memaksa buat merawat Krystal, dari memandikan, mengajak main, menyuapi hingga mengajari Krystal. Ilsa sebenarnya tidak enak, tapi Mama Raisa selalu memaksanya.

"Udah siap" Mama Raisa membalikkan badan Krystal. "Nah cantik" pujinya.

Krystal yang di puji bersemu merah. Ilsa mencebikkan bibirnya melihag tingkah anaknya itu yang kalau di puji pasti senang. "Unda Ital antik" pamernya.

Ilsa menghampiri Krystal. "Iya dong, anaknya bunda mah cantik"

"Yaudah, makan dulu yuk nak, yuk tan" ajak Ilsa.

Mereka berjalan menuju dapur untuk makan bersama. Meja makan di rumah Ilsa bergabung dengan dapur. Mereka makan dengan damai layaknya keluarga.

"Ilsa nanti kerja pulang jam berapa?" Tanya Mama Raisa.

"Siangan tan, Ilsa cuma ngecek toko aja"

Mama Raisa mengangguk. "Kamu kalau mau main, main aja. Biar Krystal sama tante"

"Engga kok tan"

Mama Raisa memegang tangan kiri Ilsa. "Kamu butuh istirahat Sa, kalau mau main gapapa, nanti ajak Dara, pulang malem gapapa kok. Mumpung ada tante, biar tante yang jaga Krystal"

Ilsa menatap Mama Raisa. Jujur dia juga ingin bermain apalagi setelah toko cabangnya buka dia jarang main. Kalaupun main pasti bersama Krystal. Apalagi nanti ada festival budaya di Semarang, acara kesukaan Ilsa. Tapi, dia tidak enak.

"Udah, pokoknya kamu harus main, tante hubungi Dara. Ga usah khawatir, Krystal bakal tante rawat dengan baik. Yakan Ital?"

Krystal yang sibuk makan melongo mendengar wanita disampingnya ini. Kemudian mengangguk saja, ga mau ambil pusing. Ilsa menyerah. Dia selalu tidak bisa membantah perintah Mama Raisa. Tapi gapapalah, sekali-kali juga dia bisa merasakan bermain sampai malam hari tanpa anak.

Setelah makan, Ilsa bergegas mandi dan bersiap-siap berangkat. Dia berpamitan dengan Mama Raisa, Krystal dan Budhe Mira yang tadi pas dia siap-siap datang kerumahnya. Budhe Mira juga sudah berkenalan dengan Mama Raisa. Ilsa heran, kenapa Dara dan Budhe Mira bisa langsung akrab dengan Mama Raisa?

"Ital, bunda pergi dulu ya, Ital jadi anak yang baik ya, jangan nyusahin Nenek Raisa dan nenek Mira ya" ucap Ilsa ke Krystal.

Krystal mengangguk. "Adaa unda, ati-ati" Ilsa mengecup pipi Krystal. Kemudian berlalu meninggalkan 3 perempuan tersebut.

~~~

Sehari ini Ilsa sibuk mengecek tokonya. Karena tadi diminta Mama Raisa untuk tidak pulang lebih awal, akhirnya Ilsa memutuskan ikut membantu pembuatan dessert box ditokonya sambil menunggu Dara pulang kerja. Dia mengajak Dara untuk melihat festival budaya, karena memang temannya hanya Dara.

Is HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang