2

9.6K 653 3
                                    

Karena hari minggu, Sunghoon seperti biasanya bangun siang. Dengan wajah yang belum sempat di cuci, masih ada rasa kantuk, Sunghoon menuruni tangga rumah sembari memeluk sebuah boneka besar.

"Ahjumma, aku ingin sarapan sereal." Ujarnya dengan nada seperti anak kecil.

"Baik tuan muda. Susu putih, susu coklat, atau susu...??"

"Emmm... hari ini aku ingin susu strawberry."

"Baik tuan muda, akan ahjumma buatkan secepatnya."

Sunghoon mengangguk, disaat dirinya akan pergi ke ruang makan sang ibu memanggil. "Ada apa eomma??"

Joohyun mengusap tengkuknya canggung, ia merasa tidak enak dengan tamu nya. "Kau yakin akan berpenampilan seperti itu di depan calon suami mu?"

Calon suami??

"Mwo?" Sunghoon melihat kakak dari sahabatnya, segera ia alihkan pandangan nya dan mencoba menjawab sang ibu. "Eeee... lagi pula setelah menikah nanti akan sering terjadi."

"Tuan muda, sarapannya sudah siap."

Sunghoon langsung pergi ke ruang makan dengan boneka nya.

Joohyun menatap calon menantunya tersebut. "Maaf, dia memang masih kekanak-kanakan."

"Tidak papa, wajar diusianya."

"Usianya di atas 20 tahun dan seharusnya dia bersikap dewasa." Ujar Bogum.

Eh! Ia kira masih 17 tahun.

"Adik ku juga seusianya dan masih bersikap seperti itu, mereka hanya perlu waktu lagi." Ujarnya sembari tersenyum ramah.

Joohyun harap setelah ini anak bungsunya akan dewasa dan putri nya akan kembali. "Sekali lagi maaf." Perkataan nya hanya dibalas anggukan.

Karena kalah taruhan, Sunghoon harus menuruti perintah sahabat-sahabat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kalah taruhan, Sunghoon harus menuruti perintah sahabat-sahabat nya. Ia harus pergi jalan dengan calon suaminya dengan pakaian yang dipilih mereka semua.

Sunghoon diminta memakai kemeja dengan vest, lalu celana highwaist berwarna pastel, tas selempang kecil berwarna putih.

"Kau berteman dengan Jungwon?"

Sunghoon hanya mengangguk sebagai balasan, ia masih canggung. Ditambah aura Alpha dominan orang di sampingnya benar-benar kuat, padahal Jake bersikap biasa saja.

"Di fakultas yang sama?"

"Fakultas dan jurusan yang sama."

Kali ini calonnya yang mengangguk. "Sudah berteman sejak kapan?"

"Entah, aku tidak menghitung. Kami bertemu saat SMP."

Setelah itu hening, keduanya sama-sama bingung membangun suasana yang tidak canggung di dalam mobil.

Akhirnya mereka sampai di sebuah butik, keduanya turun bersamaan. Sunghoon tidak mau dibukakan pintu, ia juga tidak lupa memakai masker, takut akan bertemua dengan orang yang ia kenali nanti.

"Eomma."

"Eoh, kalian sudah sampai." Datanglah nyonya Shim, Kim Taeyeon dengan ramahnya. "Manis sekali calon menantu ku." Pujinya saat melihat Sunghoon.

"Terima kasih ah-"

"Eomma, jangan panggil ahjumma."

"Ah... terima kasih eomma."

Taeyeon tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubit pipi sang menantu, dengan gemas ia mencubit pipi merah Sunghoon karena cream blush, ulah Sunoo dan Gaeul.

"Tentu saja, dia sarapan dengan yang manis-manis." Ujar si calon sembari melangkahkan kaki ke kursi yang sudah di sediakan.

"Apa salah?" Tanya Sunghoon dengan kesal.

"Tidak, kau tidak salah. Dia yang salah, abaikan saja." Taeyeon mengajak Sunghoon untuk duduk.

Karena tidak mungkin seorang Park Sunghoon memakai gaun, jadi ia akan memakai tuxedo dimana jas dan kemeja nya putih, dengan warna hitam di bagian kerah jas, celana berwarna hitam.

Itu yang Sunghoon pilih saat seorang pelayan menunjukkan banyaknya koleksi tuxedo dengan unsur putih.

"Jake, bagaimana menurutmu?" Taeyeon menatap sang putra yang sibuk dengan kegiatannya memainkan hiasan di atas meja, tidak bermain handphone karena takut di tuduh tidak-tidak oleh sang ibu.

"Jika menurutnya bagus, yasudah, dia yang memakainya." Ujar Jake seadanya.

Ingin sekali Taeyeon memukul sang putra, untung saja ada sang calon menantu yang membuatnya mengurungkan niat tersebut.

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] ReplacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang