20

5.3K 418 9
                                    

Selesai sudah bulan madu keduanya, sudah 2 minggu mereka menghabiskan waktu di Hawaii. Sebenarnya Sunghoon masih libur semester, tapi Jake tidak bisa cuti terlalu lama.

"Hyung."

"Jika aku mengambil kelulusan lebih cepat, bagaimana?"

Jake yang sedang merapihkan meja kerja nya, langsung menoleh bingung pada orang yang berada di kasur. "Kenapa tiba-tiba? Kau tidak mau menikmati masa kuliah mu?"

"Masa kuliah tidak seluruhnya menyenangkan, apalagi berhadapan dengan dosen galak. Dan aku masih bisa berkuliah, kan?"

"Iya, tapi kenapa?"

Sunghoon terdiam sejenak. "Mewujudkan permintaan eomma."

Jake tersedak air liur nya sendiri. SIAPA YANG MERACUNI ISTRINYA?!

"Hyung… boleh, kan?"

"Kau yakin? Terlalu tiba-tiba, kau bisa menyelesaikan dalam satu semester ini?"

Sunghoon mengangguk semangat, dia bangkit dan berdiri di atas kasur. "Karena ada hyung yang akan membantu ku, benar 'kan?"

Yang lebih tua tertawa hambar, seperti dugaannya. "Ne." Sudah biasa, jika setelah liburan pasti ada tugas tambahan dan sekarang membantu istrinya.

"Baiklah, aku akan mempersiapkan nya mulai besok dan akan mencoba berkonsultasi dengan dosen." Sunghoon menghampiri suaminya. "Aku mencintaimu."

Tangannya terulur mengusap surai hitam si omega. "Aku juga mencintaimu. Sekarang tidurlah, kau akan pergi ke universitas 'kan besok?"

"Hug!"

"Anak kecil ingin dipeluk?"

"Iya ahjussi."

"Berbaringlah lebih dulu, hyung akan menyelesaikan ini."

"Ne." Sunghoon kembali ke kasur nya, menarik selimut dan menunggu sang suami menyelesaikan pekerjaan nya. Tak lama, pria dengan surai sedikit berwarna merah menghampiri nya. Berbaring di samping, menerima nya untuk di peluk.

"Selamat malam sayang."

"Malam juga hyung."

Sunghoon menatap bingung orang-orang di hadapan nya, dia hanya mengatakan yang sebenarnya mereka langsung terbatuk-batuk padahal sudah dia peringati untuk tidak makan atau minum dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon menatap bingung orang-orang di hadapan nya, dia hanya mengatakan yang sebenarnya mereka langsung terbatuk-batuk padahal sudah dia peringati untuk tidak makan atau minum dulu.

"Alasannya apa?" Tanya Yuna tak percaya.

"Emmm… aku tidak mau memberitahu."

"Ayolah, kenapa?" Tanya Sangwon memaksa.

Sunghoon menggeleng. "Kalian akan meledek ku." Mereka tidak tau jika hubungannya dengan Jake sangat sangat baik sekarang. Ini pertemuan pertama mereka setelah dia kembali dari Hawaii.

"Jangan buat kami mati penasaran." Ujar Sunoo kesal.

"Teman-teman sabar, kita tidak—"

"Harua, aku tau kau juga ingin mengetahui nya." Potong Jungwon sembari tersenyum terpaksa.

Sunghoon menghela nafas, sepertinya belum ada yang melapor pada Jungwon. Baik, sepertinya mereka ingin tau alasannya. "Aku ingin fokus dengan program hamil."

Uhuk uhuk!

Mereka tersedak berjamaah, kali ini lebih mengejutkan dari berita Sunghoon mengambil kelulusan lebih cepat. PROGRAM HAMIL? SERIUS?

Jungwon menangkup wajah kakak iparnya. "Kau tidak di guna-guna kakak ku, kan?"

"Tidak." Sunghoon menyingkirkan tangan Jungwon.

Teman-teman nya masih dalam keadaan shock berat, masih tidak percaya dengan perkataan Sunghoon yang di luar nalar, di luar kepala, di luar angkasa.

"Tolong katakan ini mimpi." Ujar Sunoo yang masih tidak percaya.

Dengan suka rela Sunghoon memukul pipi sahabatnya itu. "Ini bukan mimpi, hubungan kami mem-ba-ik. Tidak ada keterpaksaan lagi. Ku ucapkan sekali lagi, ini bukan mimpi."

"Program hamil? Tapi kalian baru pulang bulan madu." Ujar Harus dengan binar polos nya.

Tidak salah….

Sunghoon mengedikkan bahunya. "Jadi, jangan bertanya lagi kenapa dan alasannya apa. Jika ada yang bertanya jawab dengan bohong, aku akan mentraktir kalian… dengan uang nya."

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] ReplacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang