6

6K 546 14
                                    

Sunghoon bangun lebih dulu, ia berpikir untuk membuatkan sarapan sebagai ucapan terimakasih untuk Jake. Karena tugas nya selesai lebih cepat, meskipun suasana semalam sempat canggung.

Saat tengah sibuk memasak, ia merasakan kedatangan seseorang. Siapa lagi kalau bukan Jake, hanya mereka berdua yang tinggal di rumah tersebut.

Jake mengambil gelas dan mengisi nya dengan air putih, ia minum hingga habis.

Sunghoon rasa Jake masih marah karena perkataan nya semalam. "Apa kau masih marah?" Tanya nya dengan hati-hati, takut akan menambah kemarahan si pemuda Shim.

"Tidak."

"Ayolah jangan marah, aku minta maaf." Sunghoon tanpa sadar berkelakuan manis seperti saat bersama sang ibu.

"Lebih baik kau fokus memasak, tidak ada yang mau memakan makanan gosong."

Sunghoon kembali ke pekerjaan nya, ia lihat Jake yang berjalan ke arah tangga. "Kau akan mandi? Aku sudah mempersiapkan pakaian mu untuk hari ini, jika tidak suka yah jangan pakai."

Tapi, perkataannya seolah diabaikan yang lebih tua. Ia mendengus kesal, bagaimana cara membuat suaminya itu tidak marah lagi?

Dia perlu bantuan ahli, dengan segera menelepon Jungwon. Tetapi, pemuda itu tidak mengangkat, jadilah Sunoo yang menjadi korban selanjutnya. Meskipun harus menunggu cukup lama, akhirnya teleponnya di angkat.

"Kau mengganggu tidur ku."

"Ini sudah jam 6."

"Dan kelas di mulai jam 9, masih ada waktu untukku tidur. Cepat katakan." Sunoo berujar dengan nada kesal, matanya masih terpejam.

Sunghoon yang sembari memasak cukup kerepotan. "Bagaimana membujuk pasangan yang marah?"

Hening….

Sunoo langsung terbangun setelah sadar dengan perkataan sahabatnya tersebut. "Mwo?"

"Apa kau—"

"Aku terkejut, Park. Apa yang kau lakukan sampai suami mu marah?"

"Katakan saja." Kali ini Sunghoon yang kesal.

Diseberang telepon, Sunoo sedang tersenyum licik. "Mudah… beri dia kecupan. Bye, aku mau melanjutkan tidur ku." Telepon langsung diakhiri begitu saja.

"Kecupan? Apa dia gila?" Akhirnya Sunghoon hanya fokus memasak.

Karena kelas Sunghoon dimulai jam 9, jadi ia masih bisa bersantai di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kelas Sunghoon dimulai jam 9, jadi ia masih bisa bersantai di rumah. Sedangkan suaminya akan berangkat di jam 7. Ia perhatikan Jake yang masih terlihat marah.

"Beri dia kecupan."

"Aku bertanya pada orang yang salah."

"Aku akan pulang terlambat, tapi jangan jadikan itu untuk mu melewatkan jam malam." Ujar Jake sembari memakai jam tangan yang harganya tentu tidak murah.

Sunghoon mengangguk, suaminya pergi diikuti oleh sekretaris yang pagi-pagi sekali sudah ada di rumah. Ia ikut pergi keluar, memikirkan perkataan Sunoo.

"Chakkaman." Segera menghampiri Jake yang akan masuk ke dalam mobil, ia rapihkan dasi suaminya yang tampak tidak rapih dan.

Chup

Mata si sekretaris langsung membelo, sedangkan si pelaku segera berlari masuk kembali ke dalam rumah. Jake masih membatu, mencerna apa yang terjadi.

"Sajangnim… baterai anda full sekarang?" Tanya si sekretaris.

Jake sadar, ia menghela nafas, menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis. "Apa jadwal pertama?"

"Yang terpenting tidak ada urusan nya dengan tuan Park."

Sunghoon pergi ke universitas dengan motor nya, meskipun awalnya ia pergi dari rumah dengan taksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon pergi ke universitas dengan motor nya, meskipun awalnya ia pergi dari rumah dengan taksi. Ia parkiran kendaraan roda dua tersebut di basement apartemen, diam-diam dia memiliki unit apartemen untuk lari dari kemarahan sang ibu.

"Kakak ipar yang baik bagaimana malam mu?" Tanya Jungwon dengan nada meledek.

"Siapa yang menelepon jam 6 pagi untuk menanyakan bagaimana cara membujuk pasangan?"

"Berhenti meledek ku."

"Jake hyung marah? Kenapa? Bukan kah semalam kalian baik-baik saja?" Tanya Jungwon penuh keingin tahuan.

Sunghoon melewati mereka duduk di samping Yuna yang sibuk makan. "Dia menyiapkan acara, aku pikir dia akan menikah lagi. Tapi, setelahnya dia marah." Ia jelaskan secara singkat.

"Bodoh." Ujar Gaeul.

"Bisa saja, kan?"

"Jake hyung tidak memiliki kekasih, dan kontak di handphone nya hanya teman-teman nya, keluarga, beberapa rekan kerja, asisten nya, sekretaris nya, sekarang bertambah nomor orang tua mu dan nomor mu."

Sunghoon mengambil makanan milik Yuna. "Bagaimana bisa? Dia—"

"Kau mau memujinya?" Tanya Yuna.

"T-tidak…. Sudahlah, jangan dibicarakan."

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] ReplacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang