11

5.2K 508 8
                                    

Biasanya selesai bekerja Jake akan pulang, tapi kali ini ia harus pergi ke rumah mertuanya setelah mendapatkan laporan dari Irene tentang keberadaan Sunghoon.

"Kalian bertengkar?" Tanya Irene saat Jake baru keluar dari mobilnya.

"Tidak, pagi ini tidak ada keributan. Kemarin dia senang akan pulang dan paginya juga dia bahagia akan masuk kuliah lagi."

Irene menghela nafas. "Sunghoon ada di kamarnya, dia belum makan malam juga."

"Baik, terimakasih eomma." Jake melangkahkan kakinya memasuki rumah keluarga Park, menaiki tangga menuju kamar suami manisnya.

Manisnya….

Tok tok

"Sunghoon…."

Tidak ada jawaban, Jake kembali mengetuk pintunya. "Sunghoon, ini aku Jake. Ada apa?"

"Sunghoon, katakan jika aku melakukan kesalahan."

Orang yang berada di dalam kamar hanya diam, melipat tangannya didepan dada. "Cih, masih saja menanyakan kesalahannya, tidak tau diri."

"Maafkan aku."

Sunghoon terkejut, Jake meminta maaf?

"Baiklah, kau bisa meginap di rumah orang tua mu. Aku taruh makan malam mu di luar. Aku akan pulang."

Sunghoon cepat-cepat turun dari kasurnya dan membuka pintu berwarna putih tersebut. Ia melihat pria berusia 28 tahun itu akan beranjak pergi. "Tunggu."

Setelah mengucapkan satu kata, dia kembali masuk untuk mengambil barang-barang nya. "Aku pulang." Ujarnya dengan kesal.

Tangan Jake terangkat untuk mengacak surai yang lebih muda, ia membawa lagi nampan makanannya ke bawah.

Irene yang sedang menonton drama di televisi menoleh ke arah tangga. "Keluar juga akhirnya. Kenapa dibawa lagi, nak?" Ia beranjak dari sofa navy itu.

"Sunghoon akan pulang dengan ku."

"Makan malam lah dulu."

"Sepertinya tidak bisa, jarak ke rumah cukup memakan banyak waktu. Kami akan pulang larut malam, tidak terlalu baik." Jawab Jake dengan ramah.

"Lain kali kalian harus makan malam disini, hati-hatilah dijalan."

"Ne eomma, kami permisi."

Sunghoon menatap kesal sang ibu dengan kaki terus melangkah mengikuti suami nya, ini pasti karena ibu nya yang menelepon Jake untuk datang.

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Jake setelah mereka memasuki kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Jake setelah mereka memasuki kamar. "Kau ada masalah di kampus? Atau dengan teman-teman mu."

"Dengan mu."

Jake menunjuk dirinya sendiri. "Aku? Seharian ini aku di kantor."

"Kau menyebalkan." Sunghoon pergi ke ruang ganti dengan kaki nya yang menghentak. Bahkan menutup pintu ruang ganti dengan tidak berperikemanusiaan.

"Aku salah apa? Bukan mah sejak pagi aku hampir gila karena urusan kantor?"

Jake harus menemui klien yang sangat amat merepotkan, ada juga klien yang menyombongkan putrinya agar Jake tertarik untuk menikahi putrinya. Ada saja masalah yang terjadi.

"Sunghoon, bisa kah beritahu aku?" Tanya nya pada orang yang baru selesai berganti pakaian. "Beritahu aku agar aku bisa memperbaiki nya."

"Tidak mau, kau akan mentertawai."

"Tidak."

"Tidak mau."

"Kau yakin?"

Yang lebih muda berdecak kesal. "Aku memang tidak terlalu pintar, aku tidak cantik—"

"Siapa yang mengatakan nya?"

"Teman mu dari fakultas kedokteran memang hebat dan cocok bersanding dengan mu."

Teman dari fakultas kedokteran?

"Jay dari manajemen, Taehyun manajemen, Leo sastra Inggris, Ryujin ilmu komputer, Ningning ilmu komputer. Siapa yang kau maksud?"

Sunghoon menahan diri untuk tidak memukulnya. Ia naik ke kasur dan menutupi diri dengan selimut. "Aku benci kau." Ujarnya dengan kencang.

Jake menghela nafas menghadapi kecemburuan Sunghoon, beranjak dari sofa dan menghampiri kasur. "Kau pintar. Jika aku memuji mu cantik, kau akan marah dan mengatakan jika aku seharusnya memuji mu tampan."

"Tidurlah, selamat malam." Jake mengecup pucuk kepala Sunghoon yang tidak tertutup. Mengusap surai hitam yang lebih muda.

To be continued….

[✓] ReplacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang