30

4.1K 330 3
                                    

Jake menunggu sang istri, ia bersandar pada motor nya yang baru saja selesai diperiksa, setiap selesai balapan memang seperti itu dengan Taehyun sebagai penanggung jawabnya.

Banyak yang berlalu-lalang yang sesekali menyapa sebagai seorang senior terdahulu, ia hanya membalas seadanya, takut-takut Sunghoon marah.

Terlihat sosok pemuda yang tengah mendengarkan ocehan temannya mengenai kelas tadi. "Hyung!"

"Jangan berlari." Jake mencubit pipi Sunghoon yang menghampiri nya. "Bagaimana kelasmu?"

"Biasa saja."

Sunoo memutar bola matanya malas, sekarang sahabatnya sedang bucin. Tapi, dia bersyukur karena Sunghoon sekarang mendapatkan yang serius dan menjaganya dengan baik.

"Kau tidak berpamitan pada temanmu?"

Sunghoon menatap Sunoo. "Dah Ddeonu!!" Ia melambaikan tangannya lalu menjulurkan lidahnya untuk meledek.

Sunoo terpaksa tersenyum dan membalas lambaian tangannya, dia masih sayang nyawa.

Sunghoon memakai helm nya sendiri, tapi saat naik ke motor dibantu oleh suaminya. Barulah Jake naik dan tangan Sunghoon langsung memeluk.

Agar orang-orang iri, dengan begitu pahalanya lancar.

Setelah melakukan pemeriksaan, Jake mengajak istrinya untuk pergi jalan-jalan sesuai keinginan yang lebih muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melakukan pemeriksaan, Jake mengajak istrinya untuk pergi jalan-jalan sesuai keinginan yang lebih muda. Sunghoon sibuk bercerita sesekali menjilati ice cream nya.

"Lain kali aku tidak akan memberimu ice cream." Ujar Jake mengalihkan pandangannya.

Sunghoon tertawa, dia tau maksud lain dari Jake. Bukan karena takut dia sakit dan terkena masalah dari ibunya, tapi karena pikiran kotor suaminya itu.

Chup

"Padahal semalam hyung sudah mendapatkan jatah."

"Tapi aku menahan diri dalam waktu lama."

Sunghoon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mengajak Jake ke toko pakaian. Ia ingin membeli beberapa pakaian dengan ukuran lebih besar dari biasanya, meskipun sekarang kandungan nya belum terlalu besar.

Jake memperhatikan istrinya yang sedang sibuk memilih pakaian, sesekali melirik orang-orang yang membicarakan nya atau tidak membicarakan Sunghoon.

"Setelah ini kita pergi ke toko peralatan bayi, bagaimana?" Ajak Jake.

"Masih lama, hyung."

Tanpa rasa malu memeluk istrinya dari belakang. "Ayolah, kita menyicil. Ya? Ya? Ya? Sayang…." Bujuknya.

"Baiklah, aku akan mencoba pakaiannya dulu."

"Ne…." Diikuti nya sang istri, terlebih dahulu mengecek ruang ganti untuk berjaga-jaga takut ada kamera. Aset nya tidak boleh dilihat orang lain selain dirinya sendiri. "Aman."

"Hyung…."

"Apa tidak perlu di coba? Kita langsung bayar saja."

"Sudahlah." Sunghoon memasuki ruang ganti, mencoba pakaian yang sudah ia pilih dengan Jake menunggu di luar. Dan tak lama dirinya telah selesai. "Semuanya, boleh?"

"Sudah ku bilang langsung bayar saja." Jake membawa pakaian yang dibeli istrinya, ia biarkan Sunghoon berjalan lebih dulu agar bisa di awasi.

Beberapa orang yang suka membaca berita pasti mengenal mereka, siapa dan apa hubungan mereka. Terutama seorang perempuan yang bekerja sebagai kasir di sana, dia terlihat menahan senang saat bisa melihat pasangan favorit nya di depan mata.

Jake membawa tas belanjaan lebih banyak daripada istrinya. Mereka pergi ke toko perlengkapan bayi, sepanjang jalan tidak pernah dilepaskan nya tangan Sunghoon dalam genggaman.

"Hyung, lucuuu!!" Sunghoon terlihat senang melihat isi toko perlengkapan bayi. Ia melihat-lihat pakaian bayi. "Tapi kita belum tau bayinya perempuan atau laki-laki."

"Pilih saja warna bajunya yang netral, bisa dipakai perempuan dan laki-laki."

Sunghoon hanya memilih sedikit, takut nanti tidak terpakai. Setelah melihat pakaian, dia melihat barang-barang yang lain, sekarang toko perlengkapan bayi masuk ke dalam tempat favorit nya.

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] ReplacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang