Jake merapihkan kopernya, begitupun dengan Sunghoon. Hari liburan mereka sudah tiba, Taeyeon sudah memberikan nya tiket ke Hawaii.
"Tolong, jika memutuskan sesuatu tanyakan pada ayah."
"Baik sajangnim."
"Baiklah, kau bisa melanjutkan pekerjaan mu."
Benda pipih itu dia taruh, menutup kopernya dan melihat seseorang yang tengah sibuk bermain handphone. Tapi, handphone nya kembali berdering.
"Hallo."
"Ryujin mengatakan kau akan ke Hawaii?"
"Ah, aku lupa mengabari mu."
Sunghoon melirik suaminya, terdengar seperti suara perempuan. Telinganya mendengarkan pembicaraan mereka, tapi mata dan tangannya sibuk pada game.
"Lalu bagaimana?"
"Bagaimana apanya?"
"Aku sudah membantu mu banyak."
Jake melihat keluar jendela, ia melirik yang lebih muda. "Entahlah, aku masih ragu untuk mengatakan nya."
"Ragu untuk mengatakan atau ragu pada perasaan nya?"
"Saat ini kami baik-baik saja, jika aku mengatakan nya aku takut dia tidak nyaman."
"Suruh adikmu berbicara."
Ia berdecak, mengacak-acak surai nya yang mulai memanjang. "Bicara bagaimana? Aku besok sudah berangkat dan sekarang dia sedang bersama Jay."
"Kalau begitu katakan."
"Mwo?!" Sambungan terputus. "Yak! Aish shi—"
Jake menatap Sunghoon yang juga menatap dirinya, ia tersenyum canggung. Berbalik dan mengetik sesuatu pada seseorang yang sebelumnya mengobrol dengannya.
Sunghoon mendengus kesal, ia bangkit dan pergi dari kamar. "Dasar menyebalkan, Bisa-bisanya dia berselingkuh secara terang-terangan."
Setelah berada di pesawat selama belasan jam, akhirnya mereka sampai di Hawaii. Sunghoon masih mendiami sang suami dan bodohnya Jake tidak sadar akan hal itu.
Karena ia mood Sunghoon akhir-akhir ini tidak baik, ia terlalu sensitif. Bahkan di hotel Jake yang sibuk berbicara dengan resepsionis, Sunghoon hanya duduk di sofa.
Dan saat pergi berjalan-jalan, Sunghoon hanya diam menikmati suasana di sekitarnya. Jake masih berpikir positif dengan mood Sunghoon yang sensitif.
Kembali dari pergi berjalan-jalan, keduanya ke hotel lagi untuk makan malam di sana.
"Jake."
Pintu kamar baru terbuka dan bertepatan dengan seorang perempuan yang memanggil pria Shim itu, Jake melirik istrinya sejenak. "Aku harus berbicara dengan temanku dulu, masuklah."
Sunghoon hanya berdeham, ia masuk begitu saja. Terlihat masa bodoh dengan kedatangan perempuan yang dikatakan sebagai teman, dia tidak mudah percaya begitu saja.
"Ada apa?"
"Kau tidak lupakan dengan pembicaraan kita kemarin?"
Jake menghela nafas. "Aku sudah mengatakan—"
"Yang menderita itu aku, Jake."
"Baiklah, beri aku waktu. Kau hanya perlu sabar, apalagi kita di tempat yang sama sekarang."
Perempuan itu mendecih kesal mendengar nya, perkataan Jake masih sama. Sabar. Sabar? Sudah sangat sabar dia dengan rencana Jake.
"Mau sampaikan? Kau tidak perlu ragu dengan perhatian mu selama ini. Dan aku sudah lama sabar dengan semua rencana mu." Ujarnya dengan marah.
"Tidak mudah."
"Tsk. Jay saja bisa, kenapa kau tidak?"
"Aku dengan Jay berbeda, mereka juga berbeda. Mengertilah sejenak, selama ini aku juga sudah banyak membantu." Ujar Jake marah.
Orang sepertinya tidak bisa ditekan, jika tidak emosinya tidak terkontrol. Bahkan bisa lepas begitu saja, tidak pandang siapa orang nya dan apa hubungannya.
"Dia juga memiliki perasaan, tidak mungkin kau tidak berhasil."
"Oh ayolah, dia bukan tipe omega yang mudah terbuai dengan kata-kata manis dan perhatian. Dia bukanlah orang yang blak-blakan. Dia berbeda."
"Lalu, bagaimana dengan teman-teman mu yang seorang omega? Apa mereka mudah terbuai saat awal pertama?"
"Selesaikan sebelum kau kembali lagi ke Seoul." Perempuan tersebut pergi, meninggalkan si Shim yang kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Replacement
Fanfic: ̗̀➛ JAKEHOON🔞 Park Sunghoon yang harus mengganti kan kakak nya yang akan menikah dengan seseorang bernama Jake Shim. ✎15.01.23 - 23.03.23