[✓] Replacement

8

Jake sedang berkumpul dengan sahabatnya, mereka akan membicarakan rencana sebuah acara. Mereka berdiskusi di bar milik salah satu di antara mereka.

"Aku tidak ingin kejadian lalu terulang lagi." Ujar Jake.

Seorang bermarga Kang menghela nafas. "Sekarang dia memiliki seorang Alpha, dan kaulah yang harus memastikan tidak terjadi kekacauan lagi."

"Aku tau, karena itu aku membuat peraturan."

Taehyun si pemilik marga Kang, hanya mengangguk perkataan temannya tersebut.

"Yang paling penting, acara ini jangan sampai diketahui Sunghoon." Jake kembali menaruh gelas nya ke atas meja, menyandarkan diri kebelakang.

"Dia pasti tipe orang yang memiliki koneksi dimana pun, lagi-lagi kau harus memastikan itu sendiri." Ujar orang bernama Leo.

"Mungkin acara ini bukan milik kita, tapi milikku." Ujar Jake dengan malas, mengundang tawa teman-teman nya.

"Tuan." Seorang pelayan bar mendatangi mereka. "Tuan Jungwon datang."

"Dia mau menemui ku?" Tanya Jay percaya diri, mendapatkan respon sinis dari kakak orang yang dibicarakan.

"Tidak, tuan Jungwon datang bersama teman-teman nya. Saya hanya memberitahu, mungkin tuan tidak tau ini."

Orang-orang dalam ruangan terlihat bingung saat Jake tiba-tiba keluar, bukan kah Jungwon pergi ke bar sudah hal biasa? Karena bagaimanapun kekasihnya pemilik bar tersebut.

"Istrinya sahabat adiknya." Jay mengingatkan teman-temannya.

Jake kembali masuk setelah memastikan, ia membuka handphone nya, lalu berdecak kesal dan menaruh handphone nya ke meja.

"Kau sudah bekerja lama di sini, kan?"

Pelayan tersebut mengangguk, mengiyakan pertanyaan Jake.

"Dan kau mengenal selain adikku?"

"Iya tuan."

"Jangan berikan Jungwon dan orang bernama Sunghoon minuman dengan kadar alkohol tinggi. Aku akan membayar mu."

Teman-teman nya tertawa mendengar hal tersebut. Apa Jake sedang mabuk?

Jay meminum minuman miliknya, ia memberi kode pada karyawan nya tersebut untuk melanjutkan pekerjaan. "Aku rasa masa rut mu sebentar lagi, apa kau—"

"Aku tidak akan melakukannya."

"Pheromone milik Jungwon saja manis dan memabukkan, bagaimana dengan pheromone istri mu?" Jay tersenyum meledek, ia hafal bagaimana tipe sahabat nya tersebut.

"Berhenti mengejek ku, lebih baik kita cepat selesaikan meeting ini." Jake kembali mengambil handphone nya dan mengetik sesuatu.

Sampai di rumah, Sunghoon melihat jam pada handphone nya yang sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Sial sekali, pesan Jake baru ia sadari 1 jam setelah pesan itu dikirim.

"Anda sudah kembali tuan muda?" Tanya seorang pria paruh baya, asisten Jake.

"Oh, ahjussi, kemana dia?" Sunghoon perhatikan suasana rumah yang sepi. Dan tumben sekali asisten suaminya ada di sini.

"Sajangnim di kamar tamu."

"Kamar tamu? Kenapa? Apa dia membawa—"

"Maaf tuan, saya tidak bisa memberitahu. Dan sajangnim tidak membawa seseorang ke rumah. Sajangnim juga menitip kan pesan, jika anda sudah pulang, anda harus segera membersihkan diri dan tidur."

Sunghoon mengangguk paham. "Baiklah, setidaknya aku tidak terkena masalah besar." Dengan langkah senang dirinya melangkah.

"Tuan." Panggul ahjussi. "Masa heat anda… apa akan datang dalam waktu dekat?"

"Tidak, untuk bulan ini aku sudah melewati nya. Memang nya kenapa?"

"Tidak papa, sajangnim hanya meminta saya bertanya."

Meskipun merasa bingung, Sunghoon tidak ambil pusing. Ia memilih pergi ke kamar, tapi entah dirinya merasa suasana rumah yang berbeda.

"Aku tidak membawa hantu ke rumah, kan?" Entahlah ia bertanya pada siapa.

Sebelum membuka pintu kamar, ia perhatikan sekitar. "Kenapa seperti ada aura yang mendominasi?" Merasa semakin menyeramkan, ia segera masuk ke dalam kamar.

"Aku hanya perlu mencuci wajah, menyikat gigi, dan berganti pakaian. Terlalu malam untuk mandi." Padahal ia hanya takut berlama-lama di kamar mandi. Dan malam ini ia harus tidur sendiri.

To be continued….