Bagian Dua Puluh

3.1K 377 73
                                    

"Byeeee Nattaa... Makasih yaa bebb👋"

Ansella melambaikan tangan ke arah Renatta yang barusan turun dari dalam mobil.

"Gue yang harusnya bilang makasih tauu. Byee yaa Sell. Gue tungguin ponakan dari Lu nih😆"

"Aish. Sialan yaa. Udah ah byeee👋"

Renatta juga membalas lambaian tangannya.

"Non Sella, sini Saya aja yang bawa mobilnya"ujar Pak Mur. Dari tadi orang tua itu bawel sekali meminta untuk di ganti. Mana katanya dia mual karena di supiri sama Ansella. Padahal Renatta saja tidak pernah protes padanya. Pak Mur lebay deh!

"Yaudah iyaaa.."Pak Mur dan Ansella akhirnya bertukaran tempat duduk. Padahal Pak Mur sudah menyuruhnya untuk duduk di belakang tapi Ansella menolak. Perempuan itu menyalakan lagu dalam perjalanan pulang dan bernyanyi mengikuti lirik yang Ia tau. Ansella pulang dengan mood yang bagus. Tentu saja~

Begitu sampai di rumah, Pak Mur langsung turun hendak membukakannya pintu tapi Ansella sudah turun lebih dulu.

"Ya ampun Pak Mur repot repot banget sih. Bukain pintu mobil mah Saya juga bisa"

"Ah non Sella mah begitu. Ini belanjaannya Saya aja bawain ke dalem ya"

"Nah kalau itu baru Saya minta tolong.. Bawain yaaa Pak"

Pak Mur mengangguk kemudian mengambil tas tas belanja punya Ansella yang ada di bagasi. Ansella sudah masuk ke dalam rumah sambil bersenandung. Pokoknya moodnya lagi bagus! Begitu masuk, di ruang tengah malah ada Mark dan laki-laki itu tidak sendirian disana ada beberapa teman-temannya di rumah. Begitu Ansella masuk Mereka semua langsung menoleh ke arahnya dengan penasaran.

"Enak bener yaa Nyonya pulang pulang-pulang bawa banyak belanjaan"komentar Mark. Ansella yang tadinya hendak langsung menaiki tangga jadi berbalik mendengar ucapan Mark barusan.

"Iya dong. Kan di biayain sama Bapakmu, anakku~"ujarnya dan langsung berjalan menuju kamar. Pak Mur yang mengikutinya dari belakang terkekeh pelan. Sedangkan Mark di ceng ceng in sama teman-temennya.

"Ajibb banget dah mantan Lu Mark ahahaha😆"

"Diem Lu Gas!"ujarnya kesal. Mark meletakkan stik psnya dan menghembuskan nafas kasar. Ansella memang benar-benar menyebalkan!

"Pak Mur makasih yaaa, oh iya tolong sekalian panggilin Mbak Sari ke kamar Saya"

"Baik Non"

Ansella mengangguk kemudian menatap tas tas belanjaannya. Perempuan itu tersenyum senang, hari ini moodnya betulan seperti  roller coaster. Di buat emosi dan kesal oleh Aiden dan Mark tapi di buat bahagia oleh Jevan dan kartu ajaib pemberiannya.

Tokk

Tokk

"Masuk Mbak Sari"

"Non Sella kenapa nyariin Saya?"

"Ah ini, tolong Mbak Sari aturin belanjaan Saya ini ke lemari ya. Pokoknya pisahin aja sesuai jenisnya. Sepatu sama sepatu, tas sama tas, baju sama baju. Pokoknya gitu gitu lah.."

"Baik Non"

Ansella mengangguk, perempuan itu duduk di meja riasnya dan menghapus sisa make up sama sekalian membuka anting dan accesories yang dia pakai.

"Mbak Sari Saya tinggal yaa. Saya mau mandi"

"Iya non"

Ansella masuk ke dalam kamar mandi, mengisi bathtub dengan air hangat. Setelah penuh perempuan itu memasukkan bath bomb, menyalakan lilin aroma dan barulah setelahnya Ia masuk ke dalam bath tub untuk berendam.

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang