Bagian Lima

4.2K 355 56
                                    

"Tuh. Ada yang nungguin Lo kayaknya"

Ansella langsung mengikuti arah telunjuk Renatta dan menemukan Mark yang berdiri tak jauh dari mobilnya di parkir. Ansella langsumg berdecak tak suka.

"Ngapain lagi sih diaa.. Ihh! Ngeselin!"Ucapnya. Secepat itu memang Tuhan membolak-balikkan hatinya sekarang. Ansella paling tidak suka di khianati dan begitu Mark melakukannya maka pandangannya ke laki-laki itu juga seketika berubah. Dia jadi kesal. Benci. Ilfiel. Pokoknya semuanya deh!

"Byeee Sell Gue duluan yaaaa!!"

Ansella mengangguk sementara Renatta sudah pergi lebih dulu. Mark sempat berbicara pada Renatta dan laki-laki itu langsung menoleh ke arah Ansella yang wajahnya sudah di tekuk. Mark ini wajahnya tebal apa bagaimana sih? Masa dia tidak sadar dengan ekspresi Ansella yang seperti ini? Seharusnya dia sudah paham kalau Ansella masih enggan untuk bertemu dengannya. Bukan malah tersenyum lebar ke arah Ansella seperti tak ada salah seperti itu dong!

"Ngapain lagi sih Lo! Minggir ah Gue mau balik!"Ujarnya.

"Sell.. Ikut Aku bentar yaa? Aku mau jela--"

"Gak usah. Gapenting. Semua yang keluar dari mulut Lo Gue udah gak percaya!"Balas Ansella dan melepaskan tangan Mark yang meraih tangannya.

"Aku janji cuman bentar Sell. Gak nyampe lima belas menit? Pliss yaa?🙁"Ucap Mark memohon. Jika dulu hubungan Mereka masih baik-baik saja Ansella sangat suka sekali jika laki-laki itu memberikannya ekspresi seperti itu. Kalau sekarang? Bleh! All about him is bullshit!

"Lima belas menit bagi Gue lama! Lagian apaan lagi sih yang mau Lo jelasin Mark? Hah? Harusnya Lo seneng-seneng dong karena udah berhasil tidur sama tuh cewek. Iya kan? Harusnya Lo seneng dong sekarang gak ada yang ganggu. Jadi--"

"No Sell. Dengerin Aku dulu.. Aku sama Salsha gak kayak apa yang Kamu pikirin--"

"Trus apa hah!? Lo pikir Gue bego? mau percaya gitu aja? Iya!? Nggak! Gue bukan anak kemarin sore ya Mark! It's impossible for Man and a woman in one room they not doing something dan pas Gue datang Lo udah buka baju sialan! Salsha juga! Ngapain Lo berdua hah? Kalau bukan hah hih ho ho?! Sialan! Udah ah!"

Ansella langsung masuk ke dalam mobilnya. Mengingat kembali kejadian di hotel kok rasanya sakit ya.

"Sell pokoknya gak kayak gitu! Percaya sama Aku Sell!!"

"Bodo amat! Gara-gara Lo ya! Gue di lilit utang! Pokoknya semuanya karena Lo bangsat!"Ujarnya.

"Utang? Kamu punya utang berapa ntar Aku yang bayar Sell. Pliss balikan sama Aku yaaa.. Aku sayang Kamu"

"Bayarin? Hellow! Biar itu utang Gue cicil sampe mampus gak bakalan Gue balikan sama Lo!"Ansella menutup jendela mobilnya dan langsung menyetir untuk segera pergi dari sana mengabaikan Mark yang memanggil namanya terus-terusan.

"Lagian ngapain sih pake dateng segala. Mau ngeliatin drama ke orang lain apa gimana sih! Nyebelin!"

Dan sepanjang jalan Ansella terus-terusan di buat mengomel. Padahal rencananya tadi usai kuliah selesai Ansella mau pergi nyari buku buat nyicil tugas tapi sekarang moodnya langsung amblas begitu saja karena sosok mantan pacarnya.

"Mark Dominic sialan!"

******

"Hahhh..."Jevan menarik nafas panjang sebelum laki-laki itu melangkah untuk mendekati meja di mana Ibunya berada. Wanita itu tidak sendirian dan ada Perempuan duduk bersamanya. Sudah dapat di tebak jika dia adalah Perempuan yang akan di kenalkan padanya hari ini.

"Nah akhirnya dateng juga Kamu Van. Ayo sini duduk kenalan sama Mira.."

Jevan berusaha menarik senyum dan mengulurkan tangan lebih dulu.

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang