Bagian Dua Puluh Sembilan

2.8K 338 89
                                    

"Nanti malem jadi kan?"

"Jadi apa?"

"Itu.. Makan malam yang Aku bilang. Kita mau lounge in the sky.."

"Are you being a good girl when I leave?"

"Iyalah. I try my best ya!"

"Masaa"Jevan berucap seolah-olah tak yakin dengan balasan yang di berikan Ansella padanya.

"Iya anjir! Kamu kan perginya cuman dua hari. Hari pertama Aku di rumah gak kemana-mana. Trus hari kedua.. Em, Aku keluar. I go to shopping and.. Just it? Abis itu Aku jemput Natta buat ke rumah.. Udah kan?"

"Kamu kelewatan beberapa hal"ujar Jevan. Ansella jadi gelisah sendiri. Apa Jevan tau yaa soal dia yang masuk ke studio?

"Emm.. Yeah. I'm sorry for that"ucapnya pelan. Berharapnya sih Jevan tidak dengar.

"Sorry for what? Yang jelas kalau ngomong"

"Ya itu lah pokoknya! Aku gak ngapa-ngapain kok. Cuman ngeliat-ngeliat doang isinya apa abis itu udah"

"I talk about yesterday when you meet someone at cafe and You didn't tell me about that. Kamu hanya bilang ingin pergi belanja.. Kamu gak bilang kalau Kamu ketemu orang lain di cafe dan ngobrol sama dia selama hampir tiga puluh menit.. Remember?"ucap Jevan.

"Aish.. Okey, I forgot about that--"

"You're not forget. Kamu memang sengaja tidak bilang kan? So tell me, dia siapa?"desak Jevan.

"He is Gama! Natta's boyfriend--"

"Kenapa Kamu bertemu dengan pacar temanmu di belakangnya? Apa Kamu mencoba berselingkuh Ansella?"ujar Jevan mengintrogasi. Ansella yang mendengarnya sampai menghembuskan nafas kesal tak percaya dengan omongan Jevan barusan.

"I'm cheating? Eyy! Itu salah paham! Biar ku jelaskan yaa. Pertama, Aku gak tau kalau yang Aku temuin di cafe itu Gama karena malam sebelumnya Aku dapet pesan dari Natta yang minta buat ketemu. Kedua, Kami ngobrol selama tiga puluh menit karena Gama curhat tentang hubungan percintaan mereka yang lagi kena masalah. Ketiga, Aku tidak tertarik pada Gama. I have a type ya dan Aku tidak suka milik orang lain!😒"

"Oh ya? Memangnya type mu yang seperti bagaimana?"tanya Jevan penasaran.

"Pokoknya jauh dari orang sepertimu lah"balas Ansella.

"Tsk. If you ask about my type too, you also far away from that. You also not my type Ansella"ujar Jevan tak mau kalah. Memangnya cuman Ansella yang berpikir demikian apa? Dia juga sama ya! Ansella sama sekali tidak mendekati tipenya. Perempuan pembangkang seperti Ansella jauh dari tipe perempuan idamannya. Dia menyukai perempuan yang penurut dan Ansella tidak seperti itu. Yah terkecuali jika dia iming-imingi sesuatu dulu. Baru perempuan itu tunduk.

"Ya baguslah. Ah, balik ke permintaanku sebelumnya. Aku mau Kita makan malam disana.. Janji adalah janji. Pria sejati tidak akan mengingkari janjinya. Kalau Kau merasa pria sejati maka tidak boleh ingkar janji"kata Ansella. Pokoknya dia betulan ingin mencoba makan malam di tempat itu. Renatta dan kedua pacarnya saja sudah pernah kesana. Makanya Ansella makin penasaran jadinya dan ingin coba juga.

"Aku akan kabulkan keinginanmu untuk makan malam tapi bukan di tempat seperti itu"tolak Jevan.

"Kenapa!?? Kau tidak punya uang yaa untuk membawaku makan disana!?"

"Kau ini bercanda ya? Sejak kapan Aku kekurangan uang hah? Jangan asal!"balas Jevan kesal dengan ucapan asal Ansella. Kurang uang katanya?! Apa perempuan itu sadar bicara tentang uang padanya!?😬

"Trus kenapa dong kalau gitu? Ah, apa jangan-jangan Kau ini takut ketinggian yaaa??"Ansella dengan pemikirannya yang lain mencoba menerka-nerka. Ah bukan menerka lebih tepatnya menuduh. 

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang