Bagian Dua Puluh Lima

3.2K 371 105
                                    

"Jevan... Boleh tidak liburannya ditambah satu hari lagi?"

"Tidak bisa"

"Uhh, kenapa?"

"Ya tidak bisa. Kerjaanku sudah menumpuk di kantor. Aku tidak bisa meninggalkannya lagi lebih lama"

"Ahh tapi Aku masih ingin disinii.. Aku belum mau pulang"

"Ya sudah Kau saja disini. Aku mau pulang"

"Hish.. Jahat"

Jevan hanya menggelengkan kepala sementara Ansella yang berada di atas ranjang menarik selimut untuk menyelimuti dirinya sampai kepala.

"Kau belum bersiap siap juga. Memangnya tidak lapar apa? Ayo turun kebawah mencari makanan"

"Aku tidak mau"

"Kenapa lagi sih?"

Ansella yang mendengar pertanyaan Jevan langsung melepaskan selimutnya dan menatap pria itu dengan tatapan kesal.

"Kau bertanya kenapa!? Kau pikir Aku pulih dengan cepat begitu!? Hah? Kau enak yaa selesai langsung bisa berdiri dan berjalan semaumu. Aku? Kau bahkan menghajarku sampe siang hariii. Ini sekarang jam empat soree.. Kau menyuruhku bangun dan langsung berjalan-jalan lagi? Kau pikir Aku ini wonder women!?"

Ansella sudah mengeluarkan uneg unegnya untuk Jevan dan pria itu langsung diam.

"Yasudah Kau disini Aku pergi keluar. Kau pesan room service saja"

"Jahat! Setidaknya belikan Aku makanan yang Kau makan juga dong!"

"Hahh.. Ya sudah!"

Ansella akhirnya kembali menarik selimutnya dan Jevan mengambil dompet lalu memasang sepatu. Saat Jevan sudah hendak akan keluar Ansella memanggil namanya lagi.

"Apaa??"

"Jangan lama-lama pergi keluarnya. Aku takut kau tinggalkan sendirian. Nanti tiba-tiba niat jahatmu muncul dan kau kembali ke Indonesia tanpaku!"

Jevan membuang nafas mendengar ucapan Ansella.

"Pikiranmu jelek sekali sih! Lihat, koperku bahkan masih disini. Bagaimana Aku bisa pulang hah!?"

"Yah siapa tau saja kan... Aku tidak pernah tau isi hatimu itu seperti apa"

"Kau yang begini malah memberikanku ide. Aku tadi tidak kepikiran untuk pulang tanpamu. Tapi mendengar ucapanmu Aku sepertinya akan berpikir kembali"

"Awas ya jika Kau berani-berani seperti itu!! Kalau Kau melakukannya, tadi pagi adalah terakhir kalinya Kita bercinta! Setelahnya tidak ada lagi! Jangan harap!"kata Ansella mengancam. Jevan yang mendengarnya mendengus kesal.

"Ancaman konyol"

"Aku memegang kata-kataku. Kau juga harus hati-hati😐"

Jefan hanya menggelengkan kepala tak membalas kemudian menutup pintu kamar. Ansella yang di tinggalkan lalu menghela nafas lega.

"Hahhh...😥"

"Dia membuatku gila!"

Ansella mengigit bibirnya dan masuk ke dalam selimut. Hanya beberapa menit Ansella kembali membuka selimut dan kemudian bangkit dari posisi berbaringnya. Perempuan itu melirik jam yang ada di nakas. Pukul empat sore. Mereka akan melakukan penerbangan kembali ke Indonesia nanti jam tujuh malam.

"Badanku lengket. Aku mau mandi"

Ansella menarik selimut dan berjalan pergi ke kamar mandi dengan pelan. Perempuan itu meringis berkali-kali.

"Enak sih enak. Tapi gak gini juga.. Anjirlah"

Ansella melepaskan selimutnya dan kemudian masuk ke dalam bathtub dan berendam. Perempuan itu menghela nafas perlahan, badannya terasa lebih rileks sekarang. Ansella menutup matanya dia ingin menikmati waktu bersantai ini dengan sepenuhnya.

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang