Bagian Tiga Puluh Empat

2.9K 330 54
                                    

"Ansella.. Tangkap!"

Ansella yang barusan keluar dari toilet seketika di buat gelagapan karena Jevan. Perempuan itu langsung menangkap sesuatu yang Jevan lempar ke arahnya.

"Ini ap--hah!?"Ansella kaget begitu melihat apa yang ada di telapak tangannya.

"Itu hadiahmu"

"Beneran!?"ujarnya terkejut dan Jevan mengangguk. Ansella melebarkan mata kaget dan langsung menelan ludahnya. Ini kunci mobil.

"Sana lihat hadiahmu di bawah"

Tanpa menunggu lama Ansella berlari keluar dari dalam kamar.

"Perhatikan langkahmu! Awas jatuh dari tangga!"teriak Jevan dari dalam kamar.

Ansella tak mendengar ucapannya karena perempuan itu berlari dengan terburu-buru menuruni tangga sambil memegang handuk yang ada di kepalanya. Untung saja sehabis mandi dia pake bathrobe coba hanya pakai handuk saja? Ribet!

Ansella akhirnya sampai di depan rumah dan kakinya seketika lemas sendiri begitu melihat sebuah mobil terparkir di depannya. Perempuan itu menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dia lihat. Jevan betulan menghadiahkannya sebuah mobil? Sungguh!?

"Kau suka?"ujar Jevan yang tiba-tiba sudah berada di belakang Ansella. Perempuan itu tak membalas melainkan langsung memeluk Jevan dengan heboh.

"Aaahh terima kasih!! Hiks.. Kau ini ada angin apa hah!?? Huhuuu.."

"Aihh.. Jangan menangis. Kemeja kerjaku jangan kau berikan air mata"

"Hiks.. Aku senang tau! Uhh.. Ku pikir Kau akan mengajakku makan di restoran mahal atau--"

"Di otakmu hanya makan terus"

"Tentu saja siapa yang tidak suka makan kan?! Btw Aku sangat suka mobilnya!! Terima kasih yaa!!"

"Tentu saja Kau harus suka. Aku menghabiskan uang banyak hanya untuk ini. Kalau Kau bilang tidak suka itu artinya keterlaluan"balas Jevan. Ansella yang tengah memeluknya kemudian berdecak dan melepaskan pelukan mereka.

"Biar Ku tanya sekali lagi kenapa Kau memberikanku hadiah semahal ini? Aku kan minta mobil kalau kontrak Kita sudah berakhir. Kenapa Kau beri Aku sekarang?"tanya Ansella. Entah kenapa dia jadi khawatir sendiri dengan maksud Jevan memberikannya hadiah ini. Apakah Jevan memberikannya mobil sebagai pertanda hubungan mereka sudah akan berakhir?

Tapi di luar dugaan pria itu hanya mengatakan...

"Simple sih. Agar Kau mau kutiduri"

"Sialan!"Ansella refleks menendang tulang kering Jevan yang membuatnya otomatis meringis dan memegang kakinya.

"Akh! Kau ini!! Sakit!"

"Makanya jangan sembarangan! Dari ucapanmu seolah-olah harga diriku hanya sebatas harga mobil saja?!"ucapnya tidak terima.

"Ya seenggaknya kan mahal! Kau tau berapa uang yang harus ku keluarkan untuk ini?"

Ansella tak berani memberikan anggukan atau apapun. Dia takut akan kaget jika mendengar harga aslinya.

"Aku mengeluarkan uang sampai hampir 5M asal kau tau!!"ujar Jevan. Ansella membuka mulutnya kaget mendengar ucapan pria itu.

"Oh kalau begitu tidak apa-apa. Harga diriku berarti mahal ya"ucapnya yang seketika berubah pikiran.

"Dasar!"Jevan menoyor kepala Ansella membuat perempuan itu meringis.

"Sakit!"

"Aku lebih sakit ya. Bisa-bisanya tulang keringku Kau tendang!"

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang