Time Replace

Merubah Masa Lalu

Mohon Tandai Jika Terdapat Typo

Happy Reading

***************************************

Apa yang akan kalian lakukan jika diberikan kesempatan kembali ke masa lalu? Sebagian besar pasti akan menjawab bahwa mereka ingin memperbaiki kesalahan di masa lalu, mencegah hal-hal buruk yang terjadi di masa lalu, atau mungkin ingin sedikit bermain dengan takdir. Seperti merubah masa lalu mungkin. Berbondong-bondong ilmuan bahkan melakukan penelitian agar bisa membuat mesin atau apapun yang dapat membuat mereka bisa kembali kemasa lalu bahkan ada yang mencoba untuk mendahului Tuhan dengan menciptakan mesin yang dapat membuat manusia bisa pergi kemasa depan

Itu-lah yang akan Keara lakukan dengan kesempatan kedua yang Tuhan berikan, merubah masa lalu dan menganggapnya hanya sekedar mimpi buruk. Dirinya tau bahwa merubah takdir bisa saja berakhir fatal karena melawan hukum alam. Tapi Keara tidak punya pilihan, dirinya tidak ingin nasibnya saat ini sama dengan dimasa lalu.

Keara berjalan riang menyusuri lobby kantor setelah mengucapkan terimakasih kepada supir keluarga Rahardi. Senyum tidak pernah terlepas dari bibirnya. Keara tidak pernah merasa sebahagia ini saat berangkat ke kantor meskipun masih dengan keadaan seperti pasien rumah sakit dengan Gips yang masih memborgol tangan kirinya. Meskipun gips itu terlihat lebih kecil di banding pertama kali dirinya terbangun dirumah sakit, dua minggu lalu penyangga lehernya sudah di lepas dan membuat Keara bisa bergerak sedikit leluasa. Sumpah demi kerang ajaib Keara sangat merindukan kantor-nya setengah mati. Di masa lalu dirinya harus rela resign demi menuruti keinginan suami terkutuknya itu. Padahal waktu itu karir Keara masih sangat cemerlang dan masih butuh uang untuk membiayai kehidupan sehari-hari Ibunya yang semenjak berpisah dengan Ayah tirinya sudah pasti tidak mendapatkan nafkah lagi dari Rama. Meskipun saat itu Rama memberikan tunjangan dan harta gono-gini yang lebih dari cukup tetapi Kirana menolak menerimanya dengan alasan tidak ingin lagi terlibat dengan keluarga Rahardi.

Keara tidak pernah tidak merasakan jantungnya berdenyut saat mengingat kesialan dimasalalu akibat perbuatannya. Keara yang saat itu masih berstatus sebagai seorang istri hanya bisa menangisi nasib sang Ibu yang mungkin terlantar. Jangankan mengirimkan uang untuk Ibu-nya lelaki yang di nikahinya itu pun tidak memberikannya uang sepeserpun. Jika Keara mengungkapkan keinginannya untuk bekerja lagi yang Keara dapat hanyalah kekerasan fisik dan batin.

"Hei, Every Body, Miss me?" Keara menyapa teman-teman kantor-nya yang sudah lama tidak dilihat-nya itu dengan riang. Tapi bukannya mendapat sambutan Keara malah di sambut dengan wajah kuyu bin mengenaskan anggota team-nya.

"Ky.." Raisa, sahabat Keara bangun dari duduk-nya dengan dramatis seolah ingin menangis merentangkan tangan ingin memeluk sahabatnya itu.

"Lo, semua kenapa?" Keara bertanya kepada anggota teamnya yang lain sembari menepuk-nepuk bahu sahabatnya yang sedang memeluknya.

"Kita sekarat hampir mati, Bu Manager." Keluh Firman tak kalah dramatis. "Proyek PT. Santana mandek mereka nggak mau acc persentasi kita. Katanya terlalu flat dan nggak ada gairah. Mana kanjeng ratu bisanya ngomel doang nggak ada bantu sama sekali." Keara terkekeh saat tau siapa yang di sebut Firman kanjeng ratu itu.

"Kalian pada ngapain? Jangan kebanyakan ngobrol deadline banyak nih, udah nggak becus, bisanya ngerumpi doang!" ah, panjang umur baru juga di sebut Firman Sang Kanjeng Ratu sudah menunjukan tanduk-nya. Dimasa lalu perempuan inilah penyebab team-nya mendapatkan surat peringatan dari perusahaan karena kehilangan proyek besar dan issue plagiat terhadap perusahan pesaing. Hal itu juga yang membuat Keara ngotot ingin masuk kantor meskipun harus berdebat panjang dengan Ibu-nya. Kali ini Keara tidak akan membiarkan hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun hancur.