Happy reading :*
Keara terbangun dengan kepala berdengung. Malam ini sudah empat kali dirinya terbangun karena Raya yang sedang rewel. Biasanya dirinya akan bergantian berjaga dengan Raihan, atau kadang kala justru Raihan yang mengambil alih menjaga Raya. Bayi yang baru berumur satu bulan itu biasanya tidak pernah rewel dan hanya menangis ketika popok-nya penuh atau lapar. tetapi malam ini Keara tidak paham kenapa Bayi-nya terus menangis padahal popok-nya masih kering dan Raya juga tidak mau menyusu.
"Sttt sayang, tidur lagi ya." Keara dengan setengah sadar menggendong dan mencoba menenangkan Raya yang berada di gendongannya. kepalanya berdenyut, ini masih jam tiga pagi dan Raihan belum pulang entah dari mana.
"Sayang," Raihan masuk kedalam kamar mereka dan mendapati istri-nya yang sedang kerepotan menggendong Bayi mereka.
"Kamu baru pulang?"
Raihan mengangguk mengecup bibir Keara yang membuat jantung Keara bertalu.
"Raya rewel?"
"Iya, nggak tau kenapa. aku udah cek popok-nya masih kering, di susui juga nggak mau. aku cek takut ada ruam atau dia kembung tapi dia baik-baik aja." Raihan tersenyum.
"Tunggu sebentar." mata Keara mengikuti pergerakan Raihan. Raihan mengganti baju-nya dengan piama tidur dan mencuci tangannya. Keara sadar baju Raihan berbeda dari yang ia pakai tadi. Keara tidak mungkin salah. Raihan pamit menggunakan kemeja hitam dan barusan Raihan memakai kaos tanpa kerah berwarna putih.
"Sini sama Papa." Raihan mengambil alih Raya dari pelukan Keara dan Raya sudah tidak menangis dan justru bergelung nyaman di gendongan Raihan.
"Kamu kangen Papa ya?" Raihan mencium puncak kepala Raya dengan sayang.
Keara menyadari satu hal janggal lagi. Wangi Raihan berbeda. Raihan bukan type orang yang suka memakai parfum tetapi entah kenapa bau sabun dan shampo-nya terkadang begitu awet melekat ditubuhnya. dan saat ini Keara mencium wangi asing bukan Shampo atau sabun yang biasa Raihan pakai.
"Kamu tidur lagi aja, sebentar lagi Raya pasti tidur lagi."
"Kamu nggak capek? kamu baru pulang, loh."
"Nggak apa-apa. besok masih weekend aku bisa tidur nanti." Keara mengangguk kemudian dengan tidak enak hati menaiki kasur dan masih memperhatikan Raihan yang sedang memeluk Raya dengan sayang.
Jujur saja, Keara tidak menyangka jika Raihan adalah type lelaki yang lembut dan penuh kasih sayang seperti ini. Keara penasaran dengan memory-nya yang hilang selama sepuluh tahun ini. Raihan memang selalu bersikap lembut dan manis kepadanya meskipun terkadang sifat menyebalkan bin posesif-nya muncul dan membuat hidup Keara terasa terkekang dan ketakutan karena lelaki itu begitu terobsesi kepadanya. tetapi tidak menduga sifat lembut dan hangatnya kepada Raya seperti begitu besar.
Keara yang sedang bergelung memejamkan matanya tetapi pikiran-nya melayang entah kemana merasakan kasur sedikit bergerak tanda Raihan sedang menaiki kasur. Keara tersenyum tipis karena dapat merasakan bahwa Raihan menaiki kasur dan menarik selimut dengan sangat hati-hati seolah takut mengganggu tidurnya.
"I love you." Bisikan Raihan membuat tubuh Keara meremang ditambah lelaki itu memeluknya dari belakang dan mengecup kepalanya lembut. tidak lama kemudian Raihan tertidur dengan dengkuran halus yang seolah membius Keara sehingga membuat Keara memejamkan mata dan tertidur lelap.
---------------------------------------------------------------------------------
"Raisa? Hai." Raisa yang sedang berdiri didepan sebuah toko di mall menoleh ketika namanya di panggil
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Replace
RomanceKeara merasakan hidupnya hampa bahkan ketika ia lahir. Keara mencoba kuat hanya demi ibunya. ketika dirinya sudah tidak bisa bertemu dengan ibunya lagi karena kebodohannya memilih lelaki yang salah, lelaki yang dikira-nya bisa membuat hidupnya bahag...