Cuma Harapan Kosong (Bayu)

6.2K 478 15
                                    

Akhirnya bisa update guys.

terimakasih yang udah setia menunggu.

*********************************


Bali terasa terik menyengat sore ini padahal jam sudah menunjukan pukul empat sore. Bayu dan Lucky sudah men-survey pantai yang akan di jadikan tempat syuting. Rencana-nya mereka akan pulang ke Jakarta besok pagi. Bayu saat ini sedang mengarahkan kamera-nya menunggu sunset. Cuaca hari ini cerah dan Bayu berharap akan mendapatkan foto yang bagus hari ini. Karena jarang-jarang Bayu bisa pergi ke Bali seperti ini. Lucky entah pergi kemana paling juga sedang menebarkan flirting tidak jelasnya kepada turis cantik.

"Shit." Bayu dengan terburu-buru merapikan peretelan kamera-nya karena mendadak hujan turun dengan deras-nya sementara matahari masih terik. Bayu berteduh di sebuah bangunan yang sepertinya adalah galeri seni yang sedang melaksanakan pameran lukisan. Bayu menitipkan peretalan kamera-nya ke tempat penitipan barang dan membawa kamera yang lebih kecil siapa tau mendapatkan spot bagus nanti di dalam.

Bayu masuk dengan canggung ke Pameran yang gratis untuk semua kalangan itu. Pertama kali mata Bayu berhadapan dengan seni lukisan yang beragam biasanya ia hanya melihat lukisan yang menjadi pajangan beberapa kantor klien atau bahkan kantornya sendiri. Bayu perlahan berjalan menyusuri lukisan yang terpajang di dinding dan matanya berhenti di sebuah lukisan yang entah kenapa membuat jantungnya berdenyut sakit. Lukisan sederhana yang menggambarkan kedua orang yang saling tertawa bahagia sementara seseorang yang menatap mereka dari kejauhan dengan pandangan terluka.

Bayu pernah berada di posisi lelaki yang tertawa bahagia itu bersama Intan. Dan Bayu sekarang adalah sosok lelaki yang murung melihat wanita yang ia cintai tertawa bahagia dengan lelaki lain. Tanpa ada yang tau sebelum keberangkatannya ke Bali Bayu tidak sengaja melihat Tristan sedang membukakan pintu mobil untuk Intan. Keara juga mengatakan bahwa Intan menolak bertemu dengannya. Mungkin saja Intan memang sudah menghapus Bayu dari hidup-nya.

Bayu masih ingat pertemuan pertama-nya dengan Intan bukan di kantor mereka. Pertemuan mereka sangat klise berawal dari Bayu yang waktu itu baru bisa menyetir mobil dan tidak sengaja menabrak mobil Intan. Bayu yang panik karena yang di pakai-nya merupakan mobil kantor sementara ia masih pegawai magang dan sudah merusak inventaris kantor meminta maaf kepada Intan. Dugaan pertama Bayu adalah Intan akan mengomel atau mencaci maki-nya ternyata salah. Intan justru malah meminta maaf karena mengerem mendadak karena tidak fokus menyetir sambil bermain handphone. Intan meminta nomer Bayu dan berjanji akan mengganti semua biaya perbaikan mobil itu.

Pertemuan kedua dikantor mereka tiga bulan kemudian disaat Intan masuk ke perusahaan mereka. Cantik. Itu yang pertama kali terlintas di otak Bayu ketika Intan diperkenalkan oleh Ibu Sinta.

"Eh, Pak Bayu kan ya? Kok nggak ada telpon saya sih katanya mau telpon kalau servis-nya udah selesai."

Bayu mengerenyitkan dahi pertanda bingung sementara Firman sudah menaik-turunkan alis-nya jail.

"Saya Intan yang waktu itu tabrakan sama Bapak."

"Oh, iya. Hai, apa kabar." Jawab Bayu canggung karena jujur saja bayu bahkan tidak ingat wajah Intan sama sekali karena panik.

"Masalah mobilnya gimana pak?"

"it's ok nggak ada masalah semua biaya ditanggung perusahaan." Intan bernafas lega karena ternyata tidak membuat Bayu kesulitan.

Awalnya Bayu dan Intan hanya rekan kerja biasa, tetapi seiring kedekatan mereka akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran setahun setelah mereka saling mengenal. Dan satu tahun kemudian hubungan mereka kandas. Bayu yang saat itu kalut dan emosi memutuskan untuk membatalkan rencana pernikahan mereka. Sekarang yang tersisa diantara mereka hanyalah puing-puing sisa perasaan yang masih berantakan di hati Bayu. Bayu ingin kembali tetapi sepertinya Intan memang tidak menginginkannya.

Time ReplaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang