Chapter 15

13.7K 680 21
                                    

Khusus malem ini aku up lebih cepet yaa, karena nanti malem mau ada acara hohoho...

Enjoy dan selamat malam tahun baru temen-temennnn <3

Enjoy dan selamat malam tahun baru temen-temennnn <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AMEL


Mobilku sudah terparkir di parkiran apartemen. Jam udah menunjukan pukul 7 malam. Malam ini aku udah minta izin Ibu dan Ayah untuk nginep di apartemen, alasannya karena ada kerja kelompok sampai malam, padahal aku emang lagi pengen sendiri aja. I still have many things to think about. Ternyata udah lewat 2 minggu pun aku masih galau.

"Gue kira lo balik ke rumah. 15 menit lagi lo gak dateng gue mau telepon tadinya", ucap seseorang mengagetkanku

"Fabian?", kataku terkejut


Fabian berjalan mendekat ke arahku. Aku terpaku.


"Habis dari mana aja jam segini baru pulang?", tanya Fabian

"Habis ngumpul sama Serena, Anggara, dan Jody", jawabku

"Oh. Gue boleh ngomong sama lo sekarang?"

"Euh..". Gimana iniiii??

"Sebentar aja kok"


Akhirnya aku mengalah karena nggak kuat melihat mata Fabian. Aku mengangguk lalu mengajak Fabian naik ke apartemenku. Fabian berjalan di sebelahku sambil menenteng helm full facenya. Setelah sampai di dalam apartemenku, Fabian langsung duduk di sofa sedangkan aku masuk ke kamar untuk menyimpan tas.

Selain menyimpan tas, sejujurnya aku butuh waktu untuk mikir dulu. Aku berjalan mondar-mandir di dalam kamar. Kalau deg-degan gini rasanya aku pengen muntah. Setelah berkali-kali mengambil nafas dalam, aku memberanikan diri untuk keluar dari kamar. Fabian menatap intens padaku ketika aku berjalan dan duduk di sampingnya.


"Lo mau ngomong apa?", tanyaku memecah keheningan

"Kenapa dua minggu ini lo ngehindarin gue?", tanya Fabian to the point

"E-enggak kok. G-gue biasa aja", elakku

"Setiap mau gue samperin lo ngehindar, telepon gue nggak lo angkat, whatsapp gue juga jarang lo bales. Pas kerja kelompok kalkulus lo lebih sering nempel sama Kak Anggara"

"Kebetulan aja itu"

"Apa gara-gara waktu itu gue cium lo?"


Woooyyy.. Ditanya langsung gitu aku harus jawab apaaa?! Aku bergerak-gerak salah tingkah.


"Jadi beneran gara-gara waktu itu. Lo marah?". Aku hanya terdiam, bingung mau jawab apa

But I Still Want You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang