Chapter 16

13.3K 546 2
                                    

AMEL


Semenjak malam itu, aku dan Fabian semakin dekat. Serena, Anggara, dan Jody tampak ikut berbahagia denganku. Fabian juga kayaknya udah cerita sama temen-temennya karena aku juga sekarang jadi sering kumpul sama mereka. Hanya saja aku sering mendapat tatapan nggak suka dari Sandra setiap kali aku dekat dengan Fabian, tapi aku nggak ambil pusing.

Mengenai Nabila, aku dan Fabian sepakat untuk bersikap seperti biasanya di hadapan Nabila. Bukannya gimana, tapi kita memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama selama yang kita bisa tanpa drama. Karena kalau Nabila udah tau, udah bisa dipastikan akan ada drama. Dan di kampus pun untungnya gedung kuliahku dan Nabila jauh banget. Jalan kaki aja bisa 15 menit sendiri dari gedung fakultas Teknik ke gedung fakultas Seni. Bahkan selama tiga tahun lebih aku kuliah di UTB, cuman dua kali aku nggak sengaja ketemu Nabila. Jadi aku nggak khawatir Nabila mergokin aku sama Fabian.


"Kamu selesai kelas jam berapa?", tanya Fabian padaku sambil membantuku melepaskan helm


Ah ini juga, aku dan Fabian secara natural mengganti panggilan kami jadi aku-kamu. Aku ngerasa kami lebih deket aja setelah kami mengganti panggilan kami.


"Hari ini sampe jam 2", jawabku

"Oke. Aku selesai jam 1. Nanti paling aku nungguin di Kopbel ya"

"Sip"


Aku dan Fabian berjalan bersama menuju gedung kuliah. Hari ini kami sama-sama ada kuliah di jam yang sama tapi beda mata kuliah, aku di ruangan 205 sedangkan Fabian di 308. Kami saling melambaikan tangan ketika harus berpisah di lantai 2 karena Fabian harus naik ke lantai 3.

Tiba-tiba ada yang merangkulku dari belakang. Jody rupanya. Hari ini kami berdua ada kelas bersama.


"Adududuhhhh yang baru jadian dua minggu masih berbunga-bunga banget kayaknya. Pisah kelas aja pake dadah-dadah segala"

"Berisik lo. Sirik aja. Lagian gue sama dia nggak jadian ya", ucapku sambil menggeplak tangannya

"Whatever. Dua minggu lalu galau-galau tai kucing sekarang malu-malu tai kucing. Tai kucing lo", ejek Jody


Aku belum sempat membalas tapi kami udah sampai di depan kelas. Jadinya sebagai balasan aku menggeplak belakang kepala Jody.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mataku mencari Fabian yang katanya nungguin di Kopbel sama Dio dan Burhan. Setelah mengedarkan pandangan cukup lama karena Kopbel lagi rame, aku menemukan mereka duduk di depan booth yang menjual nasi timbel. Aku berjalan menghampiri mereka.

But I Still Want You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang