Chapter 30

9.2K 362 26
                                    

AMEL


"N-nab", ucapku pelan

"Siapa yang pacaran?", tanya Nabila dingin


Nggak ada seorangpun yang menjawab.


"JAWAB!!", teriak Nabila. Aku tersentak.

"KAK! Nggak usah sampe teriak-teriak gitu dong!", ucap Fabian tegas

"Aku tanya sekali lagi, siapa yang pacaran?!", desis Nabila

"Nab...", ucapku perlahan

"Aku sama Amel. Kita pacaran", ucap Fabian dengan lantang


Aku langsung menoleh dengan cepat ke arah Fabian.


"BI!!", pekikku. Kenapa dia malah ngomong segamblang itu?!

"Kenapa, Mel? Kita kan emang pacaran. Udah waktunya kita jujur sama Kak Nabila", ucap Fabian sambil menggenggam tanganku


Aku mendengar dengusan Nabila. Nabila menatapku dengan tajam.


"How could you, Mel!", geram Nabila sambil menunjukku

"Nab, gue minta maaf. Gue.."

"Shut up! Gue benci sama lo!!", teriak Nabila lalu berlari menuju ke kamarnya


Aku mau mengejar Nabila tapi tanganku ditahan sama Fabian. Aku menatap Fabian tajam lalu menyentakkan tanganku dan berlari mengejar Nabila. Sayangnya Nabila udah keburu masuk ke dalam kamar lalu mengunci diri.

Aku mengetuk kamar Nabila sambil memanggil-manggil Nabila. Air mata udah bercucuran di pipiku.


"Nab.. Buka pintunya. Please dengerin gue dulu", isakku

"Pergi, Mel!", teriak Nabila dari dalam

"Please, Nab..", pintaku sambil mengetuk pintu kamarnya


Berapa kali pun aku meminta Nabila membuka pintu, Nabila sama sekali nggak mau denger. Aku jatuh terduduk di depan pintu Nabila sambil menangis.

Kurasakan ada tangan yang merengkuhku dari belakang. Itu Fabian. Aku segera berdiri dan menghadap Fabian.


"Udah aku bilang berkali-kali kalau urusan sama Nabila itu urusan aku! Kenapa kamu tadi tiba-tiba bilang kalau kita pacaran?! Liat kan sekarang kayak gimana?!", ucapku tajam sambil menunjuk pintu kamar Nabila

"Kak Nabila udah terlanjur tau, Mel. Itu kesempatan kita untuk kasih tau Kak Nabila. It's now or never", ucap Fabian

"Tapi nggak gitu, Bi, caranya! Aku udah bilang kan kalau aku yang bakalan handle", aku terisak lagi

"Ya terus sekarang kamu maunya apa? Udah kejadian juga kan", kata Fabian sambil menahan emosi

"Just stay away from me", ucapku tajam


Fabian membelalakkan matanya.


"Apaan sih, Mel? Cuman gara-gara Kak Nabila marah kamu jadi kayak gini sama aku??", pekik Fabian sambil mencengkram tanganku

But I Still Want You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang