Chapter 19

12.4K 471 2
                                    

AMEL


Saat ini kami lagi cari makan malam di salah satu restoran di Jalan Progo. Restoran slash cafe yang seluruh sudut bangunannya dipenuhi dengan tumbuhan. Kami duduk di salah satu pojokan restoran tersebut. Aku memesan Ice Lemon Tea dan Garlic Butter Salmon sedangkan Fabian memesan Truffle Beef Steak dan Cola.

Aku menahan senyumku melihat Fabian yang sedari tadi masih cemberut di depanku. Dia bener-bener minim ngomong selama di apartemen tadi. Sepanjang sore dia malah main game online sama Dio, Burhan, dan Septi, aku dikacangin.

Sampai makanan kami datang pun dia masih tetep diam sambil makan.


"Bi, kayaknya steak kamu enak. Boleh coba?", tanyaku sambil menunjuk makanan Fabian yang memang terlihat menggiurkan


Tanpa menjawab Fabian memotong satu daging steaknya dan menyuapkannya padaku. Wow.. Rasanya enak banget.


"Kamu mau cobain ini?", tanyaku sambil menunjuk salmonku dengan garpu. Pertanyaanku hanya dijawab gelengan oleh Fabian

"Kamu kenapa sih? Aku di kacangin mulu dari tadi", ucapku sambil memanyunkan bibirku. Fabian hanya memicingkan matanya padaku lalu kembali makan

"Bian..", panggilku sambil menggoyangkan tangannya

"Berisik, Mel. Habisin dulu makanan kamu", ucap Fabian datar


Beneran ngambek dia. Kayaknya baru pertama kali deh aku di cuekin gini sama Fabian setelah dia nembak aku lagi waktu itu. Nanti beres makan aku mau minta maaf deh hehe.. Ketika Salmon ku sisa dua suap lagi, ponselku berbunyi. Nama Kak Saga terpampang di layar ponselku. Ngapain dia telepon? Aku melirik Fabian yang juga sedang melihat nama Kak Saga di ponselku karena ponselku disimpan di meja.

Kenapa Kak Saga harus nelpon sekarang sih? Yang tadi di apartemen aja Fabian masih bete ditambah Kak Saga nelpon. Hadeuhhhh...


"Angkat aja", kata Fabian sambil meminum Colanya


Aku menatap curiga pada Fabian. Fabian nggak ngomong apa-apa lagi selain menatapku dengan matanya yang datar. Ya udah, aku angkat aja deh. Siapa tau penting.


"Halo?", sapaku

"Hi, Mel", sapa Kak Saga

"Hi, Kak. Ada apa, Kak?", tanyaku to the point

"Lo lagi ngapain? Ganggu gak?"

"Euh.. Lagi makan sih, Kak. Tapi udah mau beres"

"Oh. Di apartemen lo apa di rumah?"

"Ini lagi makan di luar"

"Sama geng lo?"

"Mm.. Bukan, Kak. Lagi sama temen", jawabku sambil melirik Fabian yang mendengus mendengar jawabanku

"Oh.."

"Kak Saga nelpon gue ada apa?"

"Oh iya. Gue mau mastiin besok lo jadi nemenin gue ke opening restonya temen gue kan?". Hah emang ini hari apa? Oh Jumat ya. Opening resto temennya Kak Saga hari Sabtu

"Oh itu ya.. Hmm.. Jam berapa kira-kira, Kak?"

"Malem sih. Jam 7 apa jam 8an gitu"

"Kalau gue ngabarinnya besok sore gimana?", tanyaku. Aku emang belum ngasih kepastian ke Kak Saga walaupun Fabian udah bolehin pergi

But I Still Want You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang