Chapter 17

12.8K 497 5
                                    

Maafkan baru update hohoho...

Enjoyyy <3

Enjoyyy <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AMEL


"Balik jam berapa lo kemarin?", tanya Nabila ketika kami sedang makan siang bareng di apartemennya

"Jam hampir setengah 10 kayaknya", jawabku

"Pantesan. Gue ke rumah lo jam 8an, tapi kata satpam rumah lo, lo belum pulang. Padahal gue mau curhat. Eh lo naik apa kemarin? Gue liat mobil lo ada di depan carport", kata Nabila

"Euh.. Pake ojol. Males nyetir kemarin". Gak mungkin kan aku bilang aku diantar jemput sama Fabian.

"Loh baliknya pake ojol juga? Gak serem lo malem-malem pake ojol?"

"Mmm.. baliknya di anter sama Anggara", ucapku berusaha senatural mungkin supaya nggak keliatan bohong


Kemarin aku emang baru di anter pulang jam 9 malam sama Fabian. Dia menahanku sepanjang sore di kasur, kalau nggak diingetin kayaknya dia malah gak nganter aku pulang. Wait, aku sama Fabian belum have sex. Belum yaa hehe.. Yes, he touched mine and I touched his 'that' and we kissed each other all the time, but that's it. Walaupun kita berdua gak pernah ngomongin ini, tapi kita gak akan have sex sebelum kita resmi pacaran. Kita selalu berhenti sebelum semuanya terlalu jauh. And I'm amazed at Fabian for being able to endure. Because, let me tell you. I have an ex who can't control his lust, and that sucks.


"Mau curhat apa lo?", tanyaku pada Nabila

"Kak Oji", kata Nabila sambil mengaduk makanannya dengan malas

"Kenapa Kak Oji?", tanyaku

"Gimana ya.. Gue bingung aja dia beneran pedekate sama gue atau cuman have fun aja"

"And why is that?"

"Gue sama dia udah sering jalan bareng dari semester kemarin, Mel. Tapi sampe sekarang dia kayaknya gak ada niatan buat nembak gue. Gue kan jadi bingung. Status gak jelas gini tuh bikin bingung tau. Mau jalan sama yang lain tapi gue merasa gak etis karena selama ini gue sering jalan sama Kak Oji. Nggak jalan sama yang lain juga gue sama Kak Oji stuck..."

"Lo udah coba ngomong atau at least mancing Kak Oji buat nanya status kalian gak?"

"Pernah, sekali. Tapi dia bilang jalanin aja kayak sekarang toh gue sama dia selama jalan bareng juga udah kayak orang pacaran, gitu kayanya. Tapi tetep aja gue butuh kejelasan, Mel. But in the other side, gue gak mau terlalu push Kak Oji juga. Gue gak mau dia ngerasa gak nyaman sama gue"


Duh kok aku jadi agak relate ya... Apa Fabian juga ngerasa kayak Nabila, karena aku belum ngasih dia kepastian?

But I Still Want You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang