NH. 15

1.1K 122 19
                                    


*****

Happy reading guys

*****


Menjalani hari-hari sebari diiringi dengan skripsi bukanlah sebuah hal yang menyenangkan, belum lagi jika kehilangan ide dan banyaknya revisi otak serasa mendidih. Namun, hal itu tidak berlaku bagi seorang gabriella Shina. Jika ditanya bagaimana perasaannya saat ini karena harus sering revisi, ia akan mengatakan jika dirinya sebenarnya bisa saja frustasi dan menyerah. Tapi, banyak hal lain yang membuatnya semangat untuk bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu dan segera mengakhiri masa kuliahnya.

Jemi, laki-laki itu belum pulang kerumah sejak tiga hari yang lalu. Bahkan ditelpon dan di chat juga tidak menjawab. Biarpun geby bukanlah orang yang patut khawatir akan Jemi, tapi tetap saja. Ia tetaplah seorang istri yang perhatian dan khawatir kepada suaminya, terlebih lagi dirinya tau tentang kesehatan Jemi yang semakin parah akhir-akhir ini.

"Geby, kok masih duduk disitu? Kamu gak tidur?" Tanya sang mertua ketika melihat menantunya itu duduk memeluk kedua dengkul dan bersandar di kursi ruang tamu rumah mereka.

Geby menoleh, tersenyum "mas Jemi belum pulang." Jawabnya polos seperti anak kecil yang menunggu ayahnya pulang.

"Astaga.. kamu kangen?" Canda sang ibu mertua dengan senyum pengertian.

"Hehe.. udah tiga hari mas Jemi belum pulang, Tante.." curhatnya dengan mata terus menatap pintu masuk rumahnya.

"Yasudah, kalau sekiranya kemalaman tapi Jemi belum Dateng.. kamu istirahat aja ya?"

Geby mengangguk dengan senyum teduhnya, sebenarnya sekarang pun ia sudah mengantuk. Kamar terasa sepi hanya ada dirinya sendiri jadi geby memilih untuk menunggu Jemi di ruang tamu. Barangkali ia datang malam ini.

Setelah kepergian ibu mertuanya, geby mengambil ponselnya yang ada dimeja berharap Jemi menghubunginya. Namun sama saja nihil, geby hanya bisa melepas nafas lelahnya.

*****

Pagi ini geby terbangun dari tidur malamnya masih dengan seorang diri di kamar besarnya itu. Jemi sepertinya semalam tidak jadi pulang. Setelah ia membuka ponsel dan tidak menemukan chat dari sang suami akhirnya memilih kembali ke kamar dan istirahat. Pasalnya ia harus ke kampus pagi ini.

Kling.

Notifikasi pesan.

Geby melepas selimut tebal yang membungkus tubuhnya dan mengambil ponselnya yang ada diatas nakas,

"Huwaa.." geby kembali menguap sambil membaca pesan yang ada di ponselnya.

Dr. Liam

"Kemarin Jemi melakukan cuci darah lagi, untuk kabar lebih jelasnya bisa temui saya di rumah sakit ya, geby."

"Semoga kabar baik mas Jemi.." ucap geby lirih sambil memejamkan mata. Ia benar-benar berharap agar suaminya segera membaik.

*****

"Geby pagi ini ke kampus sendiri?" Tanya sang ibu, "iya Bu, ..." Jawabnya dengan menggigit roti tawar yang ada di tangannya.

"Hati-hati ya, nak." Pesan mertuanya. Geby mengangguk, "iya Tante." Balasnya sopan.

"O iya, ibu.. Tante.. sepertinya geby pulang agak telat hari ini. Masih banyak urusan yang harus geby selesaikan." Jelas geby kepada dua wanita dewasa yang kini sarapan bersamanya.

Noble Hearted ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang