NH. 26

1.1K 108 11
                                    


*****

Happy reading guys

*****

Bertemu dengan hari-hari baru setelah kejadian naas dan menyakitkan seperti beberapa Minggu yang lalu memang belum bisa sepenuhnya membuat hati merasa tenang dan bahagia. Sama seperti geby dan jemian. Kedua Buah hati mereka yang masih sebesar kelingking tangan manusia harus terangkat dari rahim sang bunda karena sudah tidak diizinkan untuk berkembang oleh tuhan.

"Dia yang meminta kepada saya agar mengangkat ginjalnya dan diberikan kepada kamu, jem."

Jika teringat tentang kesaksian dr. Liam tentang ginjal yang sekarang ada didalam diri Jemi bukan hanya dari seorang yang berhati mulia, ternyata itu adalah milik sang istri. Rasa bersalahnya bukannya semakin melebur justru bertambah dan sangat menyakitkan baginya. Ditambah dokter yang sempat menangani perawatan dari sang istri setelah pembersihan rahim, beliau menjelaskan penyebab dari kepergian kedua buah mereka yaitu salah satunya adalah karena masih dalam masa adaptasi nya tubuh istrinya karena hanya memiliki satu ginjal. Geby bisa hamil kembali mungkin dengan kurun waktu 1 atau 2 tahun kedepan. Tentu dengan bantuan obat-obatan dan penjagaan ekstra.

Penyesalan Jemi tidak bisa didefinisikan lagi, ia bahkan sudah meminta maaf dan bersimpuh memohon ampun kepada istrinya karena telah melakukan hal gila yang membuatnya sangat marah. Ia juga mengutarakan rasa terimakasih atas kebaikan geby yang telah memberikan ginjalnya kepada nya.

"Kenapa kamu melakukan itu geby? Maafin aku atas kebodohan yang sudah aku perbuat. Harusnya kamu biarkan aku mati Waktu itu." Sesal Jemi dengan bersimpuh didepan kaki sang istri yang terduduk tenang diatas ranjang kamarnya.

Geby tersenyum getir, "lalu kalau mas Jemi mati, mas Jemi kira semua akan Tambah membaik?"

Jemi mengangkat kepalanya dan menghadap sang istri, "geby pernah cinta sama mas Jemi. Kalau saat itu mas Jemi mati, hati geby juga mati." Jemi seperti tertampar kilatan petir yang menggelegar, ternyata sebesar itu cinta dari wanita itu kepadanya yang sebenarnya tidak patut dicintai. Jemi selama ini hanya mengabaikannya dan menganggapnya menjadi sebuah cinta dari seorang adik kepada kakaknya.

Rumah mereka sering terlihat sepi tanpa ada canda tawa didalamnya, geby yang periang dan suka sekali membangun suasana ceria juga sudah tidak ada. Wanita itu sekarang hanya fokus dengan skripsi dan pekerjaan kantornya. Silent treatment, mungkin itu keadaan yang kini bisa menggambarkan kedua pasangan suami istri itu. Geby belum ada minat untuk berinteraksi kembali dengan suaminya.

Saat kembali ke kantor seperti biasanya, geby banyak mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan kerjanya yang ada disana. Bingung? Iya, dia bingung untuk menjawab ketika ditanya, "tiga Minggu gak ada kabar kemana aja kamu?" Demi menjaga rahasianya dia hanya mengatakan jika dirinya beberapa Minggu lalu sedang sakit sampai tidak bisa bangun dan melakukan aktifitas apapun. Bukan bercerita tentang kabar kehilangan kedua anak mereka.

Kejadian terlucu saat dirinya kembali ke kantor adalah tentang bara, laki-laki itu memeluknya erat tiba-tiba tanpa berkata apapun, ia hanya tersenyum dan berbisik pelan, "gue kira Lo gak balik. Makasih udah balik lagi ke kantor." Lucu sekali menurutnya, Karena bara selama ini  biasa saja Padanya namun kali itu terlihat sangat senang. Geby tidak tahu maksud dari rekan sekretaris nya itu, tapi geby menganggap jika itu merupakan respect dari seorang teman.

Pokoknya tiga Minggu terakhir ini berasa nano nano, semua seperti baru bagi geby. Ia juga mulai banyak belajar tentang kehidupan, terlebih perihal kesabaran. Semua orang tau bagaimana luas dan besar kesabaran yang geby punya. Tapi dia merasa dia kehilangan segalanya karena ketidakmampuan dan ketidak syukurannya atas kenikmatan dari Tuhan kepadanya.

Noble Hearted ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang