NH. 19

1.1K 122 24
                                    

*****

Happy reading guys

*****


Part ini panjaaaaanggg banget guys.

Aku minta maaf 🙏🤭


Semoga gak bosen ya bacanya.

*****



Seperti rutinitas pagi biasanya, geby membantu menyiapkan kebutuhan suaminya untuk bekerja. Sebenarnya baru hari ini saja dirinya bangun lebih awal dan rajin, biasanya saat tidak ada kuliah dirinya banyak tidur apalagi sekarang ada pembantu jadi dirinya tidak banyak membantu membereskan rumah. Hanya mengurus dirinya sendiri dan suaminya.

Geby duduk dipinggir ranjang, memandangi tubuh belakang suaminya yang sedang bersiap didepan cermin. Betapa sangat bersyukur dirinya memiliki suami seperti Jemi, lihat saja dari belakang sudah sangat berkarisma dan menawan. Hem..

Tiba-tiba dirinya teringat dengan telfon seorang wanita malam itu, sebuah no baru tapi ketika geby mengangkatnya ia mengenal jelas dengan suara itu. Kaila, iya wanita itu masih mencintai suaminya dan belum bisa melepaskannya walaupun dia tahu jika Jemi sudah memiliki geby sebagai istrinya.

"Hust!"  Jemi, geby langsung tersentak kaget dan buru-buru tersenyum.

"Ngelamunin apa, hm?" Tanya Jemi dengan berjongkok didepan sang istri.

"Geby bingung mau ngapain habis ini.. mas Jemi kerja, ibu kerja, Tante juga sama.. geby bingung!"

Jemi ikut berfikir, "lakukan apapun yang kamu mau. Bebas." Ucapnya.

Cuppp.

"Aku berangkat."

Geby masih diam ditempat, Jemi sudah pergi keluar kamar untuk segera berangkat kerja dan meninggalkannya begitu saja.

"Kok dia gak nyusul, sih?" 

Dikiranya sudah berangkat ternyata Jemi masih berdiri didepan pintu kamar menunggu geby menyusulnya.

"Ehem.." dehemnya dengan suara keras.

"Uhuk.. uhuk.." sampai terbatuk-batuk dengan gaya cool.

Namun belum juga ada tanggapan dari istrinya. Kasihan sekali bapak ini.

Ceklek.

Akhirnya pintu terbuka, menampakkan geby yang langsung memasang wajah kaget karena melihat suaminya belum jadi berangkat.

"Loh???" Serunya dengan menunjuk suaminya itu.

"Kenapa belum berangkat, mas jem?"

"Ehem.."

Jemi tak menjawab hanya berdehem dengan tangan sok memperbaiki dasinya yang sebenarnya sudah sangat rapi.

"Oh, dasinya berantakan ya?"

Geby segera mendekat dan ikut membenarkan dasi suaminya itu dengan telaten, wajah mereka terlihat sangat dekat bahkan keduanya bisa merasakan hembusan nafas masing-masing.

Noble Hearted ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang