NH. 25

1.2K 122 20
                                    

*****

Happy reading guys

*****

Jangan lupa vote

Komen
Komen

🤍

(RS. Caesar fam)

Malam ini suasana tidak bisa digambarkan, mereka semua sudah sampai dirumah sakit untuk menemui geby dan Jemi. Sesampainya di rumah sakit, orang yang pertama kali mereka temukan adalah Jemi. Laki-laki itu sedang terduduk lemas, membungkuk dengan kedua tangan menyangga wajahnya. Ia menangis didepan ruang penanganan sang istri.

"Jemian!" Seru sang mama dengan suara bergetar hebat saat menemukan anak bungsu nya itu.

Jemi mengangkat wajahnya yang sudah basah bersimbah air mata.

PLAK.

satu tamparan dari tangan sang mama mendarat di wajah anak laki-laki itu, beliau sangat marah dan kecewa kepada Jemi. Mereka dinikahkan untuk saling mencintai bukan saling menyelingkuhi. Beliau sangat malu kepada geby dan ibunya.

Jemi tak bergeming, membiarkan sang mama melampiaskan kemarahannya kepadanya. Dia memang pantas untuk mendapatkan itu bahkan lebih dari itu. Dia adalah laki-laki bejat yang telah berbuat kejahatan yang fatal kepada istrinya.

Plak.

Plak.

"Kenapa mama harus melahirkan anak laki-laki yang jahat seperti KAMU!"

plak.

"Mm-ma.." krystal berusaha menyudahi tamparan mamanya ke wajah sang adik. Bukan dirinya membela Jemi, tapi lebih tidak tega melihat emosi sang mama. Namun suaminya segera menarik tubuh krytal agar tidak tambah membuat ibu mertuanya marah.

"Sudah Ar.. sudah.." ibu geby berusaha memberhentikan kemarahan beliau.

"Hiks.. hiks." Kali ini sang mama benar-benar marah kepada Jemi, wanita itu tidak hanya memikirkan bagaimana keadaan menantunya tapi juga calon cucunya yang masih sangat kecil dan lemah.

Ceklek.

Pintu ruangan geby terbuka. Seorang dokter laki-laki keluar sambil melepas maskernya lalu menyapa keluarga mereka dengan ramah.

Jemi buru-buru langsung berdiri dan mendekati sang dokter, "dok, bagaimana keadaan istri dan anak saya dok?" Tanya Jemi dengan raut kekhawatiran yang sudah tidak bisa dijelaskan lagi.

"Pasien mungkin sebentar lagi akan siuman, pak. Untuk kondisi janin kami akan memberikan kabar setelah kami melakukan pengecekan bertahap.."

Ibu Jemi kembali menangis, "ya Tuhan cucuku...." Isaknya dengan sangat putus asa. Sedangkan ibu dari geby menegarkan hati terus merangkul pundak dari sahabat dan besannya itu.

"Silahkan untuk suami diperbolehkan masuk demi menunggu pasien jika nanti terbangun." Ucap sang dokter dengan wajah yang sebenarnya terlihat kurang nyaman, dokter itu seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Saya permisi dulu. Selamat malam.."

*****

Tubuh kurus itu tertidur dengan tenang diatas brangkar rumah sakit, geby terlihat sangat pucat dan lemah. Nafasnya bahkan terbantu dengan oksigen. Darah yang ada ditubuhnya sudah bersih, sekarang dirinya sudah memakai pakaian rumah sakit.

Noble Hearted ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang