NH. 7

1.1K 150 36
                                    


*****

Happy reading guys

*****

Setelah berhasil mengajak bicara Gabriella beberapa hari yang lalu, Jemi belum lagi bertemu dengannya. Ia sibuk dikantor dan bahkan beberapa kali mengambil lembur. Tidak tau apa yang ada dipikirannya tapi ia hanya ingin saja melakukan pekerjaan untuk menutupi keadaannya yang tidak bisa dijelaskan.

Sedangkan geby sendiri juga jarang sekali keluar dari kamar. Ia memilih menyendiri untuk mengerjakan skripsinya. Karena setelah skripsi dan sidang belum bisa langsung lulus, ia juga harus mengejar untuk mengerjakan jurnal penelitian ilmiah yang di serahkan nanti kepada pihak kampus. Tidak semudah itu ternyata jalannya untuk lulus.

Mereka belum saling mengabari, bahkan sekedar chat ataupun telfon juga tidak. Bukan silent treatment juga karena tidak sampai ke ranah sana. Lebih ke menyelesaikan urusan masing-masing saja.

*****

"Bar, hari ini gue ada urusan diluar kantor. Rapat kita undur lusa.." ujar Jemi kepada sekretaris dan juga teman dekatnya itu lewat telepon.

"Jem, kenapa dadakan sih Lo ngabarinya??" Kesal bara selaku sekretaris jemian.

"Jem, kenapa dadakan sih Lo ngabarinya??" Kesal bara selaku sekretaris jemian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sorry, ini juga diluar planning gue, bar. Tolong bantu gue nanti gue tambah bonus buat elo bulan ini."

"Haha? Apa Lo bilang? Tolong..??" Bara tertawa mendengar ucapan jemi, pasalnya bos nya itu tidak pernah mengatakan itu kepada pegawai kantornya. Bahkan ke bara sendiri pun juga tidak pernah. Baru kali ini ia mendengar ucapan itu dari bibir bos nya itu.

"Oke, gue bantu Lo. Btw lo ada urusan apa? Gue sebagai sekretaris pribadi Lo kenapa gak tau apa-apa?" Tanyanya penuh selidik.

"Jangan bilang Lo ada urusan sama pacar Lo itu, eh salah 'istri orang' ...hahaha" Ledek bara dengan iringan tawa puas. Jemian hanya menggeleng mendengar nya. Ia sedang tidak ada tenaga dan malas untuk menanggapi sekretaris nya itu.

"Udah, gue tutup dulu."

Tit.

Bukannya mengatakan yang sebenarnya kepada bara, jemi memilih mematikan panggilannya dan menyimpan ponselnya kembali disaku.

"Udah lama ya jem nunggunya?" Tanya lelaki tampan yang kini memakai seragam dokter. Mereka kini bertemu didalam ruangan pribadi dokter dengan nama 'Liam' itu untuk melakukan konsultasi dan pengobatan seperti biasanya.

"Baru dok. Setengah jam yang lalu mungkin." Jawab jemi santai. Ia memang merasa tidak lama karena tadi sempat menghubungi bara juga.

Noble Hearted ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang