NH. 33

1K 100 29
                                    


*****

Happy reading guys

*****

(3 tahun kemudian)

Ruang tengah rumah megah milik keluarga jemian sedang rame dan terlihat saling kebingungan satu sama lain. Kedua ibu Jemi dan geby serta suster yang selama ini turut membantu merawat Morgan sedang sibuk untuk memberhentikan Morgan yang baru saja bangun tidur sore dan menangis kencang mencari geby.

"Bu..bundaaaaaaa..." Teriaknya dengan tangis histeris mencari bundanya. Geby belum pulang dari kantor karena sore ini ada rapat.

Singkat cerita, geby berhasil menyelesaikan wisuda kelulusan S1 nya jurusan management sekitar dua tahun yang lalu. Morgan dan Jemi ikut serta hadir dalam wisuda geby, Morgan saat itu masih kecil dan hanya bisa merangkak dan bertepuk tangan saat ingin memberikan selamat kepada geby.

Saat geby sempat belum bisa menerima Morgan untuk dijadikan anak angkat, ternyata dirinya tengah hamil muda sehingga emosinya tidak bisa tertahan. Namun naas nya lagi untuk kedua kalinya ia mengalami keguguran. Selain kelelahan ternyata pikirannya Waktu itu juga sangat bercabang dan tidak terkontrol. Tapi ia lebih bisa menerima dan justru dirinya sendiri yang menyanggupi permintaan Jemi untuk menjadi Morgan anak mereka.

Ibu geby mencoba untuk menenangkan tapi Morgan tetap saja meraung dan menangis sejadi-jadinya tak mau bersama siapapun, ia hanya mau bunda dan ayahnya sekarang.

Bahu anak kecil berusia tiga tahun itu naik turun dan karuan karena menangis tak mau berhenti. "Ayok yok gemma ajak jalan-jalan.." bujuk mama Jemi kepada cucu keduanya itu, namun sekali lagi morgan menggeleng kuat tidak mau.

"G-gak.. Bun, bundaa.." sesengguknya terlihat sangat kasihan.

°

°

°

Sedangkan di tempat lain, Jemi, geby serta bara baru saja selesai rapat sore ini. Sudah pukul 17.00 dan mereka berdua harus segera pulang karena semenjak ada Morgan mereka benar-benar membuat waktu supaya tidak banyak dihabiskan diluar rumah tanpa anak mereka itu.

"Ya ampun sus Jasmin telpon aku ada 11 kali, mas jem." Ucap geby kepada suaminya yang kini sedang menyetir menuju rumah. Geby sudah mengubah panggilan namanya dengan sebutan 'aku' sekarang ini, ia bukan lagi anak-anak, tapi sudah punya anak.

Jemi tersenyum, "tumbenan banget, di pakai mainan Morgan kali hp nya."

Geby menggeleng, "Morgan belum bisa main hp, aku larang sus nya ngasih hp ke dia." Jelas geby, sebenarnya hatinya tidak enak sekarang ini.

Geby menoleh kearah suaminya, "mas jem, bisa ngebutan dikit gak?"

Jemi menatap istrinya bingung, " kenapa sayang?"

"Udah ngebut aja biar cepet sampai rumah." Ucapnya tanpa memberikan alasan jelas. Jemi yang hanya menurut saja segera menaikkan kecepatan mobilnya.

*****

"Eh anak pintar kalau nangis gak boleh sambil marah-marah nak.." ucap sus Jasmin dengan sabar karena sedari tadi Morgan menangis dan marah, ia menendang semua yang ada disekitarnya karena sang bunda tidak segera datang.

Noble Hearted ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang