*****Happy reading guys
*****
Tabung kecil nan hangat kini menjadi rumah sementara dari bayi mungil milik geby dan Jemi. Bayi perempuan berkulit putih itu harus dirawat terpisah dari sang bunda kerena kondisinya yang kurang baik. Bayi itu belum menangis sama sekali dari lahir, namun ia sudah mau bernafas walaupun menggunakan alat bantu. Paru-paru nya terlalu lemah sehingga ia terkadang lupa untuk bernafas. (Iya, menurut bahasa medis itu dia lupa bernafas)Jemi tersenyum pedih karena hanya bisa memandangi tubuh mungil putrinya dari balik kaca laboratorium. Morgan ikut bersama sang ayah melihat adiknya. Jemi menggendong Morgan agar bisa ikut melihat adiknya yang tertidur sendiri didalam ruangan itu.
"Apa adik kecil cantik, ayah?"
"Cantik banget, kak. Cantik sekali kayak bunda." Jawab Jemi dengan senyum merekah menghadap wajah putranya.
Mata Morgan mengerjap-ngerjap, ia ingin sekali melihat adiknya yang cantik. "Kapan adik bangun, ayah?" Tanyanya lagi.
Jemi tersenyum, "mungkin sebentar lagi sayang, kakak doakan ya adik sama bunda segera bangun.."
Geby memang belum bangun, sudah 12 jam sejak Operasi selesai. Semua keluarganya menunggu dengan sabar dan mencoba tidak khawatir. Dokter bilang geby sudah stabil tinggal menunggu siuman saja, tapi untuk putri mereka harus dirawat sementara.
*****
"Pak Jemi.." dr. Anisa keluar dari ruangan geby dengan senyum merekah.
Jemi dan kedua ibunya berdiri menyambut kedatangan dr. Anisa. Morgan masih berada dalam gendongan sang ayah, wajahnya tertekuk. Morgan sudah merengek ingin bertemu bunda.
"Pasien sudah siuman, kondisi juga baik. Silahkan boleh ditengok." Kabar dr. Anisa.
Tanpa menunggu lama lagi, Jemi segera masuk kedalam ruangan istrinya. Tak hanya Jemi kedua ibu dan Morgan juga ikut. Mereka semua rindu dengan geby. Menunggu geby bangun hampir 13 jam lamanya membuat mereka khawatir.
"Sayang.." Jemi tersenyum haru melihat istrinya yang sudah siuman, geby sambut sang suami dengan pelukan hangat.
"Akhirnya nak... Mama khawatir banget." Ibu mertuanya juga langsung memeluk geby, sedangkan ibu geby menangis haru.
"Ibu.." geby memeluk tubuh wanita yang pernah melahirkannya itu dengan lembut. "Terimakasih Bu.." ucap geby dengan tulus.
"Untuk apa, nak?" Ibunya tersedu.
"Sudah melahirkan geby.."
Mengingat perjuangannya untuk mendapatkan anak dan sampai melahirkan membuatnya tahu bagaimana berjasanya sang ibu bagi hidupnya. Hanya kata terimakasih yang bisa ia ucapkan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noble Hearted ✅
Hayran Kurgu"Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu, tetapi karena siapa aku ketika aku bersamamu." _Gabriella Shina_ Salam author Fikarose🌹