NH. 17

1.1K 138 30
                                    


*****

Happy reading guys

*****

Semakin kesini, sepertinya peminat cerita ini semakin sedikit. Hehe, jujur agak sedih..
But, gak papa kok guys.. aku juga merasa mungkin semakin kesini semakin ada aja yang kurang, aku tetap mencoba menyelesaikan dengan alur yang aku mau. Semoga bisa tetap selesai ☺️

Buat yang rajin ngasih vote dan komen, makasih banyak buat itu karena itu membuat aku terus semangat buat lanjut, apalagi dipertengahan aku lagi nyelesaiin tugas akhir juga.☺️

Enjoy guys 🤍

°

°

°

°

Ceklek.

Dengan pelan geby membuka pintu ruangan Jemi, hawa dingin langsung menembus kulitnya. Geby berjalan pelan menuju brangkar Jemi. Laki-laki itu tidur dengan sangat lelap, mungkin perawat tadi habis selesai memberinya suntikan.

Cup.

Geby mencium pelan pipi tirus suaminya itu dengan lembut, "selamat ya mas Jemi, semoga segera membaik."

"Maafin geby, geby tau mas Jemi masih marah sama geby. Boleh, tapi jangan lama-lama ya? Geby kangen.." ucapnya pelan.

"I love u suami ganteng geby..."

Kevin yang tiba-tiba ingin ke kamar mandi tak sengaja melihat geby diruangan Jemi sedang membenarkan selimut Jemi yang sedikit berantakan.

"Geby?" Panggil Kevin.

Geby menoleh, tersenyum manis. "Hi, mas Kevin.."

"Astaga by, kemana aja kamu? Semua orang khawatir...." Ucap Kevin kepada geby, ia tak jadi masuk kamar mandi.

Geby tersenyum, "geby baru selesai nuntasin urusan geby. Hehe"

"Kamu di telpon di chat gak dibalas, semua orang khawatir by.."

"Hehe, maaf mas Kevin. Geby juga gak sempet buka hp soalnya emang lagi belum bisa." Sesalnya dengan memasang wajah sedih, tapi memang benar selama perawatan ia tidak memegang hp sama sekali.

"Yaudah tolong jaga Jemi sebentar ya, aku mau ke kamar mandi dulu." Pesan Kevin kepada adik iparnya itu, geby mengangguk membalas ucapan Kevin.

Tangan geby masih berada diatas tangan Jemi yang terinfus, ia Elus tangan itu dengan pelan. "Gimana mas Jemi? Masih sakit, kah?" Tanya nya pelan.

Geby melihat laki-laki itu nampak sangat berkeringat, geby lumayan khawatir apakah itu Berbahaya bagi Jemi ? Karena ruangan ini sangat dingin tidak mungkin orang akan berkeringat. Geby berjalan ke meja mengambil tissue, namun belum sempat ia melangkah tiba-tiba tangannya digenggam oleh seseorang.

"Kemana, Lo?"

Geby menoleh dan tersenyum lebar, "mas Jemi? Sudah bangun? Apa geby mengganggu?" Ujarnya beruntut.

Noble Hearted ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang