Chapter 3

126 24 4
                                    

(In the other side, in California) (POV: ZAYN)     

                California. Jika ada yang bertanya mengapa aku disini, maka inilah jawabannya. Aku Zayn Malik, anak ke dua dari pemilik perusahaan Broadway, perusahaan terbesar di New York, atau bahkan terbesar kedua di Amerika. Aku diasingkan ke California karena aku hanyalah anak dari seorang simpanan yang itu artinya tidak akan mendapatkah hak untuk memiliki perusahaan. Disinilah aku sekarang, di rumah yang sangat mewah dan hanya tinggal berdua dengan temanku, Jai. Dulu aku berpikir bahwa California akan sangat buruk, tapi kenyataannya tidak. Di sini aku bisa bebas melakukan apapun yang kusuka dan aku tidak perlu terlibat dengan semua masalah yang ada di rumah.

                "Zayn!" panggil Jai dari ambang pintu kamarku.

                Aku memalingkan pandanganku dari laptop yang ada di hadapanku. "Ada apa?"

                "Ada telfon untukmu. Ponselmu berdering terus. Sialan karena tidurku terganggu." Jai melemparkan ponsel yang dipegangnya ke arahku.

                Aku segera menangkapnya. Aku menatap layarnya. Mom. Aku menghela nafas lalu mengalihkan panggilannya. "Kau masih tidur di jam segini? Oh c'mon Jai, ini sudah jam 1 siang. It's time for surfing, bro."

                Jai terkekeh pelan. "Kau tidak mengangkat telfonnya. Itu pasti mom mu lagi kan?"

                Aku mengedikkan bahu. "Itu tidak penting. So, kita akan pergi surfing hari ini, right?"

                Jai mengerutkan sudut bibirnya. "Ku kira kau akan merayakan hari pertunanganmu. Apa kau tidak akan pulang ke New York dan menemui Rachel?"

                Aku terkekeh lalu bangkit dari tempat tidur. Aku berjalan menuju papan surfingku. "Sejak kapan aku jadi orang yang mau merayakan hal bodoh seperti itu. Aku bahkan lupa kalau hari ini hari jadi pertunanganku."

                Jai tertawa. "Alright. It's mean...."

                "We're surfing, dude!" aku tertawa dan segera mengambil salah satu papan surfingku.

*****************

(New York) (POV: AUTHOR)

                Rachel membuka pintu yang ada di depannya dengan gerakan cepat. Dia bisa melihat di dalam mom nya sedang mengobrol di telfon. Rachel segera masuk dengan wajah innocent. Momnya mengakhiri pembicaraan ketika melihat Rachel berdiri di depan mejanya dengan tangan yang dilipat di dada.

                "Oh hai honey. Akhirnya kau kemari juga. Bagaimana sekolahmu?" Mrs. Rosie tersenyum ke arah putri semata wayangnya.

                Rachel menaikkan sebelah alisnya. "Tidak usah basa basi. Kenapa kau menyuruhku kemari?"

                Mrs. Rosie menggaruk alisnya. "Kita akan makan siang dengan calon suami mom yang baru."

                Rachel membulatkan matanya dan melebarkan mulutnya. "Apa?! Maksudmu kau akan menikah lagi?"

                Mrs. Rosie memegang kedua tangan anaknya lalu mengangguk. "Aku melakukan yang terbaik untukmu, Rachel. Kau akan punya ayah yang baru."

                Rachel melepaskan kedua tangannya. "Apa itu harus? Aku tidak butuh ayah baru."

                Mrs. Rosie menghela nafas. "Percayalah kepada mom. Semuanya akan baik baik saja. Dia orang yang baik, Rachel. Dia pasti akan menganggapmu seperti anaknya sendiri."

                Rachel menatap ibunya dengan sedikit kecewa. "Baiklah terserah kepadamu. Tapi besok lusa aku akan pergi ke California untuk menemui Zayn."

                Mrs. Rosie mengangguk. "Pergilah berlbur kesana. Well, pulang dan bergantilah baju. Warna seragam itu mematikan kulitmu. Pastikan kau benar benar cantik malam ini. Aku tidak mau wajahmu terlihat kusut saat bertemu dengannya."

                Rachel mengedikkan bahu lalu menatap ibunya datar. "Well, tapi aku berharap calon ayahku yang baru lebih tampan daripada ayahku."

                Mrs. Rosie menghela nafas. "Kau akan menyukainya. Percayalah."

                Rachel tidak merespons. Dia segera keluar ruangan. Rachel tidak pernah mengerti apa yang ada di pikiran ibunya. Mrs. Rosie bercerai dengan ayah Rachel saat Rachel berumur 13 tahun. Selama 4 tahun ini, Mrs. Rosie sudah gagal menikah lagi sebanyak 4 kali, dan ini yang ke 5 kalinya dia mencoba menikah lagi.


Ini chapnya masih pendek pendek dan absurd bc masih awal awal kan. Vomments please:)x

SPRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang