2

984 89 2
                                    

Pagi ini Nusa terlambat.

Ia bangun kesiangan dan tidak bisa nebeng pada Fasa. Fasa tentu menolak, karena tidak ada Bunda dan Ayah ia seenaknya pada Nusa.

Baru ia turun dari bus di depan gerbang, Nusa langsung berlari karena upacara akan dimulai.

Benar saja. Semua siswa sudah berada rapi di barisannya kecuali dia sendiri.

"Nusa! Sini!!" Teriak seseorang ditengah barisan. Dia Jammy, teman Sebangku Nusa. Melihat kehadiran temannya langsung ia bergegas menyusul.

"Eit! Mau kemana lo!?" Seorang wanita menghadang langkahnya.

"Kia, maaf Nusa telat sedikit," ucap Nusa kala menyadari bahwa yang didepannya adalah anggota OSIS dan anggota kelasnya yang paling disiplin.

"Gak. Lo telat dan lo harus baris sendiri di depan."

"Nusa cuma telat sedikit, Ki. Ijinin Nusa.. Nusa mohon."

"Gak! Lo aja ga pake dasi. Jangan ngerengek kaya bayi deh! Cepet sana ke depan!"

Terpaksa Nusa harus menghadapi hukumannya. Ia berdiri di depan semua siswa. Sendirian. Ia sontak menjadi pusat perhatian karena ia satu-satunya siswa yang dihukum.

Sayang sekali matahari terbit tepat menghadap dirinya. Otomatis sinar itu menerpa langsung pada wajah Nusa. Nusa yang melewatkan sarapan mulai kekurangan gula darah. Ia berkeringat dingin.

Jammy dan Zaki. Kedua sahabatnya dis sekolah mulai melihat ada kejanggalan.

"Jam, itu Nusa udah pucet banget. Kasian."

"Bentar, Jak. Biar gue ke belakang buat panggilin PMR."

Zaki yang tadinya fokus mendengar pembacaan undang-undang dasar pun berlari ke belakang mencari PMR yang biasa nangkring disana.

"PMR! Tolong temen gue di depan mau pingsan."

"Ok kita kesana."

Kia, wanita yang tadi menghukum Nusa mendengar suara Jammy. Ia lalu menghampiri mereka.

Petugas PMR hendak ke depan namun urung kala Kia datang dengan raut galaknya.

"Mau ngapain?"

"Maaf Kak Kia. Itu murid di depan sakit katanya."

"Diem aja disitu. Palingan juga di Jammy bohong bisa bantuin Nusa."

"Tapi Ki. Lo liat muka Nusa udah pucet banget."

"Alah kalian paling sekongkol. Biarin aja dia disana suruh siapa telat mana ga pake dasi lagi."

"Ih anjir ini nene nene ngeyel banget," ucap Jammy pelan. Kalau sampai Kia mendengar pasti ia ikut kena hukum.

Terpaksa Jammy kembali ke barisan. Percuma melawan Kia yang bebal. Lebih baik dia berdoa semoga Nusa baik-baik saja.

🐹

Upacara selesai namun tidak dengan hukumannya. Nusa masih harus menjalani hukuman telat di sekolah yaitu membersihkan toilet. Ketika ia berjalan mengikuti arahan OSIS. Kedua temannya datang menghampiri.

"Nusa!" Teriak Jake.

"Lo gapapa?"

"Nusa aman. Jake tenang aja."

"Gue temenin ya?"

"Gausah Jam. Nanti kamu kena marah. Masuk kelas aja nanti aku kesana."

Nusa dan KehidupannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang