Nusa berjalan ke sekolah sambil mengenakan syal. Hawa dingin tak tertahan apalagi kondisi pagi ini yang sangat mendung. Ia juga harus menutupi lika cengkraman Fasa dilehernya.
Nusa terlambat namun ia lemas tak bisa mempercepat langkahnya bahlan ketika Kiara berdiri tepat di gerbang.
Nusa berhenti.
"Kia Maaf. Nusa telat, sekarang barus bersihin toilet lagi kan?"
"Gausah. Hari ini gaada piket."
"Bener kia?"
"Iya. Cepet sono balik!"
"M-makasih Kia."
Kiara memandangi kepergian Nusa. Ada rasa bersalah disana apalagi ia belum meminta maaf atas kejadian kemarin.
🐹
Selama jam pelajaran Nusa hanya tertidur. Untungnya guru hari ini sedang rapat jadi tidak belajar. Kedua temannya hanya berada di tempat, seolah menjaga Nusa yang kini terlelap.
"Udah makan belum dia?"
"Gatau Jake. Datang-datang langsung tidur."
"Mukanya pucet," ucap Jake menyentuh pipi Nusa.
"Ih panas!"
"Kita bawa aja ke UKS."
"Jangan, Jam. Kasian lagi tidur, ntar aja kalau anaknya bangun."
Jammy mengangguk. Tidak mungkin juga nanti ia membangunkan Nusa dan berakhir pusing karena kaget.
Sementara itu Kiara sejak tadi memerhatikan Nusa dari tempatnya duduk. Ia ingin menghampiri Nusa namun urung karena kedua temannya yang mungkin akan melarang Kiara menemui Nusa.
"Gue harus minta maaf," ucap Kia dalam hati. Ia pun memberanikan diri untuk mendekat.
"Mau apa lo?" Tanya Jammy.
"Sekarang jam kosong, lo tetep mau hukum Nusa karena tidur di kelas?"
"Ga gitu, Jake. Gue.."
"Apa? Gue apa?"
"Gue mau minta maaf."
Jake dan Jammy saling pandang. Ketua OSIS yang terkenal galak dan disiplin kini tiba-tiba berubah menjadi gadis yang lugu. Membuat keduanya terheran.
"Gara-gara gue Nusa jadi sakit sampe pingsan kemarin."
"Kayanya Nusa bakal maafin lo. Tenang aja. Ni anak kan polos. Tapi kalay gue jadi Nusa sih males."
"Jammy, jangan gitu," ucap Nusa tiba-tiba tanpa mereka sadari kini sudah bangun dan duduk memandang mereka.
"Ya lagian seenaknya."
"Kan Nusa emang salah, kalau Nusa ga salah ga bakal kena hukum."
"Engga, Nu. Harusnya gue nurut kata Jammy waktu dia bilang lo sakit bukan malah nuduh lo cari perhatian."
Nusa tersenyum "Iya gapapa Kia. Nusa maafin Kia kok."
Akhirnya keduanya berdamai. Kiara bisa tenang akhirnya beban rasa bersalah itu berangsung luntur. Mungkin ia harus mengenal Nusa lebih dekat lagi agar tidak ada pandangan buruk tentangnya.
"Nusa mau ke kamar mandi dulu."
"Gue anter, Nu."
"Gausah Jake. Nusa sendiri aja cuma sebentar kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nusa dan Kehidupannya
FanfictionCerita ini hanya tentang seorang anak yang menerima takdirnya sebagai seorang yang kehadirannya tidak pernah diharapkan siapapun kecuali Bundan dan kedua sahabatnya. Full sicklit, angst.