14

669 66 5
                                    

Fasa tak tahu apa yang tengah terjadi kemarin sampai membuat Nusa menjadi murung. Nusa memang tak banyak bicara biasanya, hanya saja sekarang sorot matanya tak sebinar dulu. Yesha juga, sang bunda terlihat lebih diam.

"Lo udah sehat?" Tanya Fasa.

"Hm. Nusa udah mendingan kak."

"Besok gausah sekolah, Nusa," ucap Bunda dengan nada dingin. Bahkan tanpa embel-embel Dek lagi.

"Bunda besok Nusa Ujian Akhir."

"Bunda ga kasih izin."

"T-tapi Bunda. Nusa udah belajar buat dapat beasiswa nanti."

"Bunda bilang engga ya engga Nusa!"

"Bunda--"

"Jangan ribut saat makan!" Kata Dior ambil berteriak "Kalau kamu cuma bikin keributan mending kamu jangan makan disini!"

"Mas kamu kok gitu?"

"Kamu ga dengar? Dia aja ngelawan sama kamu. Biarin dia pergi, daripada bikin runyam pagi-pagi."

Nusa menunduk. Ia bangun dari kursi dan berjalan kembali ke kamar. Yesha dan Fasa memerhatikan Nusa kasihan. Namun karena Dior yang terlanjur marah, Yesha lebih memilih diam ditempat. Ia akan menyusul Nusa jika sudah makan siang.

🐹


Yesha mengetuk pintu perlahan. Ia merasa bersalah sudah memarahi Nusa apalagi Dior juga terbawa emosi padahal Nusa tidak melawan.

"Masuk."

Yesha masuk. Nusa kini berada di meja belajarnya membaca buku yang tebal-tebal.

"Bunda? Bunda udah ga marah?" Kata Nusa ketika melihat Yesha menghampiri.

"Maafin Bunda ya, marah-marah terus sama Nusa."

Nusa menggeleng dipelukan Yesha "Nusa yang salah Bunda. Maaf kemarin Nusa ngomonh aneh-aneh."

Yesha menangkup wajah Nusa. Demamnya belum turun juga, tapi aura Nusa menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.

"Jangan bicara gitu lagi ya, dek?"

"Iya Bunda. Nusa janji."

Yesha tersenyum "Adek tadi bilang mau ambil beasiswa?"

"Iya Bunda biar sekolah di tempat Kakak Fasa. Terus biar biaya sekolah adek ga banyak."

"Bunda masih sanggup kok buat sekolahin Nusa disana."

"Engga. Nusa udah banyak bikin repot. Nusa juga pengem ngeringanin Bunda sama Ayah."

"Pinter anak Bunda. Terus gimana? Adek masih panas gini. Gausah ikut ujian ya?"

"Nusa udah enakkan Bunda. Kemarin Nusa udah bikin KTI buat syarat beasiswa masa sekarang Nusa ga ikut ujian. Sayang Bunda.."

Yesha menatap wajah Nusa sendu.

"Kesehatan adek itu paling penting. Bunda gamau adek kenapa-napa lagi."

Nusa menggeleng "Bunda tenang aja pasti Nusa bakal baik-baik aja terus nanti dapat beasiswa. Bunda bangga kan kalau Nusa dapat beasiswa?"

"Huum. Apapun kamu, Bunda tetap bangga."

"Hihi.. sayang Bunda."

Nusa dan KehidupannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang