17

593 58 2
                                    

Fasa pulang. Hari ini ia memutuskan untuk memperpambat pulangnya alhasil jam 7 sore ia baru tiba di rumah.

Ketika ia membuka pintu, Nusa sudah berdiri didepannya sambil tersenyum bodoh.

"Akhirnya Kakak pulang.." ucapnya sambil berlari kecil mendekati Fasa.

"Lo ngapain?"

"Nunggu Kak Fasa."

"Ada gue minta ditungguin?"

Nusa menggeleng.

"Gausah sok akrab. Lo udah sembuh kan jadi gaada urusan lagi sama gue."

"T-tapi kak Fasa bilang--"

"Lo percaya sama omongan gue kemaren? Gue emang ga bakal mukul-mukul lo lagi tapi gue gak bilang kalau lo boleh deket-deket."

Nusa terdiam. Tangannya mengepal turun yang semula menyentuh tangan Fasa.

"Minggir!"

Fasa langsung pergi bahkan ia tak peduli bahunya menyenggor Nusa dengan keras sampai anak itu hampir terjatuh dibuatnya.

Nusa kira ia akan mendapat sosok Kakak, Nusa kira Fasa memang menyayanginya, Nusa kira semua akab berubah.

Nyatanya semua hanya sebatas perkiraan.

Nusa mengusap air matanya kasar.

"Harusnya Nusa tahu, gak mungkin orang kaya Nusa dapat sayang dari Kak Fasa."

🐹

Paginya Nusa berangkat sekolah lebih pagi. Ia tak mau berharap pada Fasa, lebih baik ia meratapi nasibnya hidup tanpa kasih sayang seorang Kakak.

Ia sengaha menghindari sesi sarapan karena tak mau mengingat kalimat menyakitkan Fasa kemarin.

Alhasil di sekolah ia hanya sendirian. Melihat keluar jendela merasakan sejuknya hawa di pagi hari. Ia baru ingat sejak semalam belum membuka ponselnya, terdapat banyak pesan pengingat dari Yesha. Ia tersenyum. Tak apa, bagi Nusa adanya Yesha sudah lebih dari cukup. Ia akan mensyukuri semuanya karena Yesha, satu-satunya orang yang tulus padanya.

To : Bunda🥰
Nusa udah sehat Bunda. Udah sekolah juga. Bunda semangat kerjanya jaga kesehatan❤

Nusa menutup ponselnya lalu menidurkan kepala diatas meja. Ia mengantuk karena semalam menangis dan insomnia. Untung saja sekarang sudah tidak ada jam belajar hanya tinggal menunggu kelulusan saja.

🐹

Sepulang sekolah Nusa langsung disuruh untuk ikut makan siang bersama Yesha, Dior dan Fasa. Di sebuah restoran bintang 5. Ini pertama kali Nusa dibawa kesini biasanya mereka hanya akan mengajak Fasa tapi Yesha justru memaksa agar Nusa ikut.

Membuat suasananya semakin kabut karena Dior menunjukkan rasa tidak sukanya.

"Saya ajak kamu kesini bukan hanya untuk makan malam," kata Dior sambil mengiris steak untuk ia makan.

Sudah pasti itu untuk Nusa karena hanya pada dia Dior tak memanggil nama.

"Kamu sudah ujian akhir, ada waktu 2 bulan untuk kamu melanjutkan SMA. Ada 1 pekerjaan buat kamu."

"Mas, Nusa masih dibawah umur."

"Aku cuma bicara sama anak ini Yesha," tegasnya. Yesha hanya bisa diam. Tabiat Dior memang seperti ini, ia yang bawa Nusa ke rumah tapi ia sendiri yang tak memerlakukannya dengan baik.

Nusa dan KehidupannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang