Part 14

2K 164 3
                                    

BOCOR, Video Pemeriksaan Korban Pelecehan Seksual yang Diintimidasi Oleh Oknum Polisi

TERUNGKAP, Oknum Polisi Pengintimidasi Korban Pelecehan Seksual Termasuk Dalam Sindikat Pengedar Narkoba

Sejak melihat berita yang muncul di tivi pagi ini membuatku tidak berhenti untuk menscroll kolom komentar di sosial media.

Dania_: Gila aja, udah jelas-jelas si Orisha ini korban loh kok bisa itu polisi ngomong begitu?

14_Ji : parah, mangkanya para korban kekerasan seksual jarang ada yang speak up, orang penyidiknya aja begini.

Yusri.la : pak Kapolri gimana ini anak buahnya?

Hania.cute : Nggak kebayang gimana perasaan kak Orisha, ya Allah pasti hancur banget.

Zaki67 : untung ya si mbak. Orisha ini punya power liat aja pengacaranya, kondang semua.

Cell.lllina : Polri harus beneran berbenah, parah sih ini, mana mulutnya julid banget tuh oknum.

Lail_-: semoga mental kak Orisha baik-baik aja, dengar pas ngomong terbata gitu kasian banget.

"Cha?" dengan terburu-buru kumatikan layar ponselku dan menatap Bara yang masuk ke dalam kamar sambil membawa nampan.

"kamu habis baca apa?" jika Bara tau aku membaca komentar warga net di media sosial sudah pasti ponselku akan kembali disita.

"oh tadi habis bahas cogan sama Kalila, terus mas panggilnya tiba-tiba aku jadi kaget,"

"cogan?" Bara meletakkan nampan di atas nakas dan duduk di tepi ranjang, "jangan bilang mas gak tau cogan?" aku menatap Bara dengan frustrasi sedangkan dia biasa saja.

"memang nggak tau, sekarang kamu makan siang dulu," aku mengambil piring yang disodorkan oleh Bara "mas udah makan?" Bara mengangguk dan mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Seperti inilah kegiatan Bara jika menemani ataupun mengawasiku, selalu sibuk dengan ponselnya, entah isinya apa sampai membuat Bara sulit sekali lepas dari benda itu.

"mas habis ini balik ke kantor?" aku bertanya disela-sela kegiatan makanku "nggak, oh iya saya ada hadiah buat kamu, sebentar saya ambil dulu,"

Hadiah?

Mataku mendadak berbinar setelah mendengar kata Hadiah, Bara ketika memberikanku sesuatu tidak pernah mengatakannya dengan embel-embel hadiah, tidak disebut hadiah saja semua pemberiannya sangat wah, apa lagi disebut dengan hadiah?

Senyumku makin lebar ketika menerima paperbag yang diberikan Bara, "isinya apa?" aku bahkan bertanya dengan antusias.

"buka aja,"

TARAAAAAAAAAA

Senyumku lenyap seketika, hadiah yang kupikir sesuatu yang waw ternyata adalah sebuah buku motivasi dengan judul 'CARA BERPIKIR POSITIF'

"ini buat apa?" Bara duduk kembali di tepi ranjang "supaya pemikiran kamu yang dangkal itu bisa berubah,"

Karena sering diberikan barang mewah oleh Bara aku jadi mengharap yang tidak-tidak hingga aku lupa jika Bara adalah orang yang tidak bisa diprediksi.

"permisi, tuan Bara tamunya sudah datang dan sudah saya suruh untuk menunggu di ruang kerja," seorang asisten rumah tangga menghampiri kami.

"kamu istirahat, saya harus kerja sebentar," Bara mengambil nampan dan menyerahkannya kepada asisten rumah tangga lalu keluar dari kamarku.

Bara kedatangan tamu? Sejak aku tinggal di sini tidak sekalipun aku pernah melihat Bara kedatangan tamu, aku yang penasaran akhirnya beranjak dari atas ranjang dan keluar dari kamar, sebenarnya siapa tamu Bara?

ARAH (The Journey)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang