•08•

86 63 90
                                    

"Kak Riko pokoknya baik banget, aku pikir bakal galak soalnya keliatan kayak gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Riko pokoknya baik banget, aku pikir bakal galak soalnya keliatan kayak gitu."

Apa gue suruh si Riska masuk ke klub musik trus pantau itu ketua, ya?

"Trus kak Riko juga bilang kalo tugasku cuman ingatin rapat yang akan datang, biar dia bisa kasih aku materi rapatnya. Kak Lani juga baik banget, udah baik, cantik, friendly, idaman banget, deh. Kak Riko juga sama! Mer—"

Laura menghentikan ucapannya karena tidak ada respon dari Rafa, "Ah, maaf. Aku malah kelewatan ceritanya ...."

Rafa seketika tersadar dari pikiran negatifnya karena tidak lagi mendengar suara Laura, dia menyungging senyum tipis di wajahnya, "Hm? Gak papa, lanjut aja."

Tak lama Laura kembali menceritakan tentang ketua klub musiknya yang ternyata menjalin hubungan dengan wakil ketua. Rafa tentu saja merasa bersyukur akan hal itu, seketika pikiran negatifnya menghilang entah ke mana. Lalu dia mengalihkan topik pembicaraan karena penasaran tentang Laura.

"Terus, gimana sama Laura-ku?"

Nampak wajah memerah Laura karena malu, "Kamu ngapain ngomong kayak gitu? Bikin malu aja!"

"Habis kamu dari tadi ceritain orang lain mulu, aku telepon kamu karena mau dengar cerita tentang kamu. Bukan orang lain, oke? Ayo, sekarang giliran cerita kamu."

Laura mengambil ponselnya dan memperlihatkan setengah wajah terbenamnya, "Sabtu ini ada acara makan-makan, penyambutan anggota klub musik yang baru. Aku gak papa ikut?"

Rafa nampak berpikir sejenak, apa dia harus melarang Laura? Tapi itu tidak baik, jelas hak Laura untuk ikut acara-acara seperti itu. Bahkan jika dia melarang Laura untuk pergi, ke depannya pasti ada banyak lagi acara serupa.

"Tapi kamu gak boleh minum alkohol, seteguk pun." Pesan Rafa dengan nada tegasnya.

"Makasi ...."

Ukh ...jantung gue, emang lebih tepat gue harus pulang trus nikahin nih anak. Gak sanggup gue, gak sanggup lagi.

"Gak kuat banget liat kamu senyum sambil baring kayak gitu, jantungku mau copot. Apa aku pulang aja langsung nikahin kamu?"

"RAFA, IH!"

Setelah itu Rafa tidak berhenti menggoda Laura dengan gombalan murahannya, benar-benar tidak bernilai tapi mampu membuat wajah Laura merona malu. Rafa tentu saja tidak berhenti setelah melihat reaksi lucu gadis itu.

"Rafa!" seru Laura karena benar-benar merasa malu.

"Iya, Laura. Kamu lucu banget, deh. Jangan manis-manis, ntar aku diabetes gak bisa lamar kamu lagi."

Rafa mendekatkan kamera ponselnya dan mengecup kamera tersebut berkali-kali, seakan-akan dia tengah mengecup Laura. "Oke, nanti aku telepon lagi. Bye, muah. Love you, love you, love you." ucapnya berulang kali dengan penuh ketulusan.

2. I&U : Lara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang