"Ya, Laura itu aku anggap adik aja." ucap Allan meyakinkan dirinya sendiri.
Itulah yang diyakini Allan malam itu, tetapi besoknya Laura membatasi dirinya lagi seperti waktu setelah kejadian buruk yang menimpa Laura. Setiap Allan berusaha mendekati Laura pelan-pelan, gadis itu langsung memberikan jarak.
Allan mematung melihat Laura yang tengah membaca buku sembari berdiri di depan rak, dia menyunggingkan senyum tipis dan berjalan perlahan. "Ra, hari ini mau main bareng Tehi sama Rara?" bisik Allan tiba-tiba membuat Laura tersontak kaget.
"Hah? Gak dulu, Lan. Masih banyak tugas yang belum gue selesaikan, lain kali aja, ya." tolak Laura tersenyum sopan. Laura kembali meletakkan buku yang tadi dia baca dan pura-pura mencari buku yang lain.
"Lan, gue pergi dulu. Makasi udah jaga Tehi sama Rara ...." ucap Laura tiba-tiba membuat Allan kaget sejenak.
"Ah, iya. Sama-sama," balas Allan tersenyum tipis, Laura mengangguk dan berjalan pergi. Allan hanya menatap punggung kecil Laura yang menghilang dengan perasaan yang rumit, entah kenapa dia merasa sedih karena Laura membatasi dirinya lagi.
"Apa dia teringat kejadian itu?" gumam Allan dengan pikiran penuh tanda tanya.
Namun sikap Laura berlangsung selama tiga hari, membuat Allan merasa janggal. "Ges, menurut kalian Laura lagi membatasi diri, kan?" tanya Rasti tiba-tiba membuat Allan dan Amanda langsung menoleh.
"Hah? Masa iya?" tanya Amanda bingung.
Rasti melirik ke arah Allan, dia hanya mengedikkan bahunya pura-pura tidak tahu. "Mungkin lagi banyak pikiran kali ...." jawab Allan langsung diangguki tanda setuju oleh keduanya.
"Eh, itu Laura!" seru Amanda sembari menunjuk Laura dari kejauhan yang menatap jam di pergelangan tangannya.
"LAURAAAAA!!!"
Laura menoleh mendengar teriakan yang menyerukan namanya, Amanda, Rasti dan Allan berjalan menghampirinya. Laura menyunggingkan senyum tipis dan mereka bercakap-cakap sambil berjalan keluar bersama.
Allan diam-diam mencuri pandang ke arah Laura, belakangan ini Laura terlihat membatasi diri dengan Allan membuatnya merasa bingung apakah dia ada melakukan kesalahan tanpa sengaja padanya.
Ke Rasti sama Amanda masih biasa aja ....
Saat kedua mata Laura bertemu dengannya, gadis itu dengan segera memutuskannya dan berlalu pergi, Allan semakin yakin Laura tengah menjauhinya perlahan-lahan.
• l a r a •
"Kenapa, ya?" gumam Allan menatap bengong Tehi dan Rara yang tengah saling mencakar.
"Lan? Allan?" panggil Ratna membuat Allan tersadar, dia menoleh ke arah Ratna yang telihat rapi dengan ayahnya di belakangnya.
"Ngapain masih bengong? Ayo pergi, keluarga yang lain udah nungguin ...." ujar Ratna melihat anaknya bingung, lagi-lagi Allan bertingkah aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. I&U : Lara [END]
ChickLit[Jika ada kesamaan nama tokoh, alur, dan lain-lain harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste. Jangan plagiat!] ⚠Warning : Banyak gombal retceh, uwu tapi gak bikin baper, typo sudah kebiasaan, yang mampir langsung terima gaji⚠ I and U series...