"Rafa, ini catatan materi dosen killer kemarin." kata Emily menyerahkan notebook-nya pada Rafa. Lelaki itu tersenyum tipis dan mengambil notebook gadis itu, untung saja ada Emily yang tidak pernah absen mencatat setiap mata kuliah yang dia ambil.
"Terima kasih, Em."
Emily mengangguk, lalu dia mengobrak-abrik isi tasnya seperti mencari sesuatu. Dia menyodorkan sebotol pepsi padanya, Rafa hanya diam. "Untukmu, kamu terlihat lelah akhir-akhir ini." ujar Emily tersenyum lebar.
"Terima kasih ...." Rafa menerima minuman pemberian Emily dengan senyum tipis. Memang benar akhir-akhir ini dia kesulitan tidur karena tugas yang menumpuk, bahkan dia kekurangan waktu untuk bertukar pesan dengan Laura.
Ah, kangen Laura ....
"Rafa, aku pergi dulu. Semangat!"
Emily mengangkat kedua tangannya yang mengepal memberikan semangat pada Rafa dan berlari pergi menghampiri Harry, kakak laki-lakinya yang tengah menunggunya. "Oh, iya! Gue belum telepon Laura!" pekik Rafa heboh teringat perkataannya pagi tadi yang akan menghubungi gadis itu.
"Sial!" umpat Rafa mengacak rambutnya frustasi, karena masih pukul empat sore berarti di Indonesia masih pukul empat subuh. Dia tidak bisa menelepon Laura sekarang karena terlalu pagi di sana, Rafa mendesah berat.
• l a r a •
Rafa menatap ponselnya dengan handuk kecil yang basah di kepalanya, dia menunggu lebih dari sejam hanya untuk menelepon Laura. Tak beberapa lama alarm ponselnya berbunyi. Rafa dengan cepat menyambar ponselnya dan mematikan alarm-nya. Saat dia membuka chat room-nya bersama Laura, gadis itu lebih dulu mengirimnya pesan.
Ayang Rara
|Rafa, udah pulang kuliah?
UDAHHHHH.|
AKU VC, YA!|
Dalam sekejap pesannya yang baru saja terkirim sudah dibaca Laura, tanpa membuang waktu Rafa langsung melakukan video call dengan Laura gadis itu juga mengangkatnya dalam hitungan detik. "LAURAAA SAYANGG!!!" serunya dengan nada manja.
"Lama ...." balas Laura di ujung telepon dengan kedua mata yang berkaca-kaca.
"Maaf, aku tadi bener-bener lupa karena sibuk banget persiapan tahun baru. Maaf banget, Ra." ucap Rafa penuh sesal.
"Rafa ...."
"Apa? Kenapa?" tanya Rafa penuh semangat.
"Kangen, aku kangen banget." jawab Laura membuat Rafa menatap gadis itu sendu.
"Aku juga, aku kangen banget sama Lauraku yang paling cantik dan sempurna di duniaku ini. Duniaku tanpamu di sini menjadi suram, sini cium dulu." Rafa memajukan bibirnya manja menunggu sambutan Laura. Namun gadis itu hanya tertawa geli tanpa membalasnya, ia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. I&U : Lara [END]
ChickLit[Jika ada kesamaan nama tokoh, alur, dan lain-lain harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste. Jangan plagiat!] ⚠Warning : Banyak gombal retceh, uwu tapi gak bikin baper, typo sudah kebiasaan, yang mampir langsung terima gaji⚠ I and U series...