"Guys, gue pulang duluan, ya." kata Laura setelah selesai membereskan buku dan alat tulisnya.
Rania dan Rasti sontak menoleh padanya yang terburu-buru. "Mau ke mana, Ra? Kegiatan klub?" tanya Rasti bingung, Laura menggeleng sambil tersenyum.
"Gak, mau jalan bareng teman gue. Have a nice day, guys!" balasnya melambaikan tangan dan berlari kecil keluar kelas karena Riska dan yang lain sudah menunggunya.
"Seneng banget kayaknya ...." gumam Rasti menatap punggung Laura yang menghilang setelah keluar dari kelas.
Rania menatap Rasti, lalu dia menyenggolnya dengan niat menghibur gadis itu. "Wajar, soalnya dia jarang bareng temannya. Mau jalan berdua, Ras?" Rasti menoleh ke arah Rania dan tersenyum, dia mengangguk sebagai jawaban.
Laura masuk ke mobil Rayhan yang sedang menunggu di dekat gerbang kampus, Riska langsung menyambutnya penuh semangat. "LAURA!!!" pekiknya memeluk Laura dengan girang, Laura tertawa kecil.
Sudah berbulan-bulan mereka hampir tidak bisa jalan karena jadwal yang terus bertabrakan dan akhirnya mereka memiliki waktu untuk berkumpul setelah sekian lama. Walau satu kampus, Laura jarang melihat teman-temannya karena perbedaan jadwal kelas.
"Ris, jangan teriak-teriak." tegur Yura sebal, sungguh dia bosan mendengar teriakan Riska yang hampir setiap hari didengarnya karena mereka satu kelas. Riska mencebikkan bibirnya tidak peduli, dia merangkul lengan Laura sambil bersender di bahu gadis itu.
"Tinggal Lia aja, kan? Dia udah pulang? Gak ada kelas lagi?" tanya Laura memastikan, karena seminggu yang lalu mereka sudah merencanakan untuk berkumpul tapi batal karena kelas dadakan Dellia.
Yura yang duduk di kursi depan mengangguk sambil mengecek ponselnya, "Udah, kali ini aman. Kita duluan ke restoran, soalnya dia bawa mobil jadi nyusul katanya."
Laura menghela napas lega mendengarnya, sedangkan Rayhan fokus menyetir. Tak lama kemudian, Rayhan memarkirkan mobilnya di parkiran restoran dan mereka keluar. Riska meregangkan lengannya sambil menghirup udara segar.
"Haahh ...berasa baru keluar dari goa gue." ucapnya membuat Laura tertawa.
"Lia udah di dalam ...." kata Rayhan setelah keluar dari mobilnya membuat ketiga gadis tersebut mengangguk dan mereka masuk ke restoran tersebut. Seorang pelayan menyambut mereka dan mengantar ke ruangan yang sudah di reservasi sebelumnya.
"LIA SAYANGKU!!!" teriak Riska begitu masuk ke ruang privat sambil menghambur pelukan.
Dellia yang menunggu mereka sambil melihat-lihat menu langsung memukul papan menu pada Riska hendak menjauhi gadis itu karena risih. Riska langsung berdecak kesal melihat kelakukan sahabatnya yang sangat kasar.
"Gak usah peluk-peluk, najis." ucapnya dengan nada dingin.
"Ck, belagu banget. Lo tuh yang sering bikin janji kita batal, baru juga setengah tahun udah sibuk kek profesor aja." gerutu Riska menjatuhkan bokongnya di kursi samping Dellia.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. I&U : Lara [END]
ChickLit[Jika ada kesamaan nama tokoh, alur, dan lain-lain harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste. Jangan plagiat!] ⚠Warning : Banyak gombal retceh, uwu tapi gak bikin baper, typo sudah kebiasaan, yang mampir langsung terima gaji⚠ I and U series...