•03•

108 78 111
                                    

"Jadi kalian akan membentuk kelompok, minimal empat orang maksimal enam orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kalian akan membentuk kelompok, minimal empat orang maksimal enam orang. Tugas kalian adalah mencari satu kasus dan menganalisisnya. Saya berikan waktu dua minggu untuk menyelesaikannya, lalu akan dipresentasikan. Sekian dari saya, ada pertanyaan?"

Seorang lelaki mengangkat tangannya, dosen tersebut mempersilahkannya untuk bertanya. "Apa kami boleh mengambil kasus yang pernah dianalisis sebelumnya?"

Dosen itu nampak berpikir, "Boleh, tapi yang kalian ambil contoh kasusnya. Bukan analisisnya, baik dalam bentuk apa pun. Saya tidak meringankan jika ketahuan menyalin, menyontek, menduplikat data yang sudah ada."

"Baik, Pak. Terima kasih."

"Ada lagi?"

"Tidak ada, Pak." jawab semuanya serentak.

"Oke, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya. Terima kasih," ucap dosen tersebut meninggalkan ruang kelas. Setelah kepergian dosen itu, semuanya ribut membentuk kelompok.

Tiba-tiba Yudi dan Allan menghampiri Laura, "Ra, kalian udah nentuin kelompok?" tanya Yudi duduk di hadapan Laura, sedangkan gadis itu menoleh melihat Rania seolah meminta jawaban padanya.

Rania berpikir sejenak, lalu tersenyum,"Belum, kalian mau join?"

Allan dan Yudi mengangguk sebagai jawaban.

"Gimana?" tanya Rania menyenggol lengan Laura yang sibuk mengetik pada ponselnya, Laura mendongak.

"Ah, iya. Gue ngikut," jawabnya tersenyum tipis, Rasti mengangguk tanda setuju.

Yudi menepuk tangannya sekali, "Sekarang kita nyari kasusnya gimana?"

"Lebih cepat, lebih baik." sahut Rasti sambil manggut-manggut. Laura tidak menjawab, dia terus mengetik pada ponselnya. Rasti menepuk bahu Laura, gadis itu mendongak. Laura menyimpan ponselnya dan tersenyum.

"Bisa, mau mencar atau bareng?" tanya Laura akhirnya kembali fokus pada percakapan mereka. Keempatnya saling menatap, lalu kembali melihat Laura. Mereka menyerahkan keputusan akhir pada Laura, dia terkekeh. "Ayo mencar di perpus, kita cari referensi pertama di sana."

"Psstt ...Ras, Laura kok dari tadi gak fokus? Dia gak sakit, kan? Mukanya keliatan lesu juga ...." bisik Rania dengan nada sekecil mungkin namun masih bisa didengar oleh Rasti. Keduanya berpisah dengan yang lainnya, Rasti menundukkan badannya, mengintip Laura yang ada di rak depan mereka dari sela buku

"Kayaknya dia ada masalah sama cowoknya, soalnya liat ponsel mulu." balas Rasti berbisik, Rania ikutan mengintip dari sela buku. Terlihat Laura yang fokus mencari kasus bersama Yudi yang tidak tahu datang darimana.

"Susah juga sebenarnya LDR, overthingking mulu." ucap Rania menghela napas panjang, Rasti menoleh padanya dengan sebelah alis yang naik penuh tanda tanya, Rania terkekeh. "Soalnya gue pernah, hehehe ...."

2. I&U : Lara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang