•26•

29 22 32
                                    

Sejam sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejam sebelumnya ....

Laura menatap jam dinding di ruang kelas dengan tidak sabar seperti dia menuggu jam pulang sewaktu masih SMA dulu, setelah kemarin curhat dengan sahabatnya akhirnya Laura ingin mencoba lagi menghubungi Rafa.

"Okay, see y'all tomorrow." tutup dosen lelaki di depan sembari menutup laptop miliknya dan berjalan keluar.

Semuanya menghela napas panjang, memasuki semester kedua membuat mereka kewalahan dengan tugas yang berdatangan setiap harinya. Laura buru-buru merapikan barang-barangnya, begitu juga teman-temannya.

"Kalian ada kelas lagi gak?" tanya Amanda membuat Laura menoleh sambil membereskan barang-barangnya.

"Gak ada, kenapa?"

"Kenapa lo? Tumben," tanya Rasti ikut memandang Amanda bingung, gadis itu hanya menampilkan cengiran khasnya.

"Mau ajak jalan, sih." jawab Amanda melirik ke arah Allan.

"Eleh, bilang aja lo minta ditraktir Allan!" sembur Rasti berdecak kesal, Amanda lagi-lagi menampilkan cengiran khasnya.

Laura tersenyum sambil menenteng tasnya, "Maaf, guys. Gue gak bisa ikut kali ini, ada urusan. Have fun, guys!"

Dia segera berlari pergi tidak sabar untuk pulang, Laura berlari menuju parkiran dan masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu dia mengendarai mobilnya menuju rumah, alasan dia tidak lagi pulang bersama Riska adalah James sudah kembali dari pekerjaan luar negerinya dan dia juga tidak mau terlibat di tengah-tengah mereka.

Tanpa memakan waktu lama, Laura sampai di perkarangan rumahnya dan dengan segera Laura masuk ke rumah. "Sore, Bi! Laura naik dulu!" seru Laura tersenyum ramah dan menaiki anak tangga menuju kamarnya, dia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang menunjukkan jam lima sore.

Laura membersihkan dirinya sebentar, lalu dia duduk di kasurnya sembari menatap ponselnya dengan jantung yang berdebar kencang. "Udah pulang gak, ya? Harusnya sih udah ...." gumam Laura sembari membuka ruang obrolannya bersama Rafa.

Rafaaa🤍

Rafa ....|

Sibuk gak? Udah pulang kuliah?|

Aku mau telepon, sebentar aja bisa? Lima menit, cuman lima menit aja.|

|Bisa, bentar ya, Ra.

Senyum Laura merekah begitu melihat balasan dari Rafa, Laura berdehem lalu menekan ikon panggilan suara pada kontak nama Rafa. Perlahan Laura menempelkan ponselnya pada daun telinganya dan menunggu dengan gugup.

Tek!

"Halo, Rafa?"

"Udah lama gak denger suara kamu ...." jawab Rafa di ujung telepon membuat jantung Laura kembali berdebar. Benar, seminggu adalah waktu yang lama untuk mereka berdua tidak berkomunikasi dengan baik sambil menumpukkan kerinduan dalam diri mereka masing-masing.

2. I&U : Lara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang