Selamat membaca!!
🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨.
Setelah insiden pemukulan itu, Dirga akhirnya mendapat hukuman skorsing selama tiga hari. Meski dia adalah cucu pemilik Brilliant School, tapi Kakeknya yang taat aturan dan tegas itu tetap memberinya hukuman sesuai dengan tata tertib Sekolah. Alhasil sebagai wakil ketua, Leon untuk sementara waktu harus menggantikan Dirga dalam memimpin Salvatore. Seperti yang dia lakukan sekarang, dia baru saja memimpin sebuah rapat bersama seluruh anggota Salvatore.
"Jadi ada pertanyaan?" Tanyanya pada semua anggota Salvatore yang tengah berkumpul di markas. Markas yang sebenarnya cukup luas itu kini terlihat penuh dengan para anggota Salvatore. Ada yang duduk di meja yang sama dengan Leon dan inti Salvatore lainnya, ada juga yang duduk di sofa atau berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Mata Leon menatap sekeliling kalau-kalau ada yang ingin bertanya, dan iris matanya langsung menangkap Fajar yang tengah mengangkat tangan. Leon langsung menunjuknya dengan satu tangan, tanda jika ia mempersilakan lelaki itu untuk bicara.
Namun bukannya langsung bicara, Fajar justru terlihat kikuk. "Sebenernya bukan pertanyaan sih, gue cuma mau bilang kalau ternyata lo bisa ngomong banyak ya," ujar Fajar. Membuat yang lain tertawa karena komentar tak terduga laki-laki itu.
"Iya nih Bang Leon cocok juga gantiin Bang Dirga," timpal salah satu anggota baru di sana. Beberapa anak yang masih satu angkatan dengannya pun ramai-ramai menyetujui ucapan pemuda itu.
Mendengar pernyataan dari anak kelas 10 itu entah kenapa membuat Fajar terkejut, karena tujuannya memuji Leon bukan untuk itu. Dia memang hanya ingin memuji Wakil Ketua Salvatore yang terkenal irit bicara ini, dia sama sekali tidak punya maksud lain apa lagi sampai menyinggung tentang Dirga. Ucapan enteng dari mereka ini langsung membuat Leon menatapnya tak suka, dan Fajar yakin itu juga di rasakan oleh Adam, Ian dan Gibran. Laki-laki bertubuh kekar itu bahkan sudah bersiap untuk bangkit dari duduknya, namun sayangnya dia tidak lebih cepat dari Leon.
"Siapa yang mau gantiin siapa? Dirga akan tetap jadi Ketua Salvatore! Gak ada yang bakal gantiin dia!" tegasnya sampai membuat semua anak kelas 10 yang ada di sana terdiam.
Mata Leon kini semakin menajam, menatap sekumpulan anggota Salvatore yang memang baru saja ikut bergabung. "Kalau kalian berfikir kayak gitu karena Dirga bukan cucu kandung pemilik Brilliant School, atau anak haram seperti yang digosipkan, sebaiknya kubur dalam-dalam fikiran kalian! Ketua Salvatore di pilih bukan berdasarkan asal-usul keluarga, tapi seberapa pantas dia jadi pemimpin. Ketua Salvatore gak cuma mengatur Salvatore aja, tapi juga punya tanggung jawab tinggi untuk melindungi Brilliant School. Jadi kalau ada yang gak terima, dan gak mau di pimpin sama Dirga, kalian bisa keluar dari Salvatore."
Semuanya langsung terdiam. Tak ada yang berani bergerak barang sejengkal pun, kecuali salah satu anak kelas 10 yang keluar dari markas tanpa bicara apa-apa. keluarnya pemuda itu sempat membuat semua orang di sana terkejut, tapi tak ada yang menyusul atau bahkan menahannya. Leon bahkan hanya melirik sinis ke arah pintu, tempat di mana anak baru itu menghilang.
"Ada yang mau keluar lagi?" Tanya Leon. Karena semuanya terdiam, dia kembali melanjutkan ucapannya. "Oke kalau gak ada yang mau keluar dari Salvatore, gue akan anggap gue gak pernah denger omongan tadi. Kalian boleh bubar sekarang!"
Perintah dari Leon ini langsung berhasil membuat semua anggota Salvatore bubar. Karena Markas Salvatore yang berada di lantai lima gedung kelas 12, mereka jadi berpencar untuk bisa turun melewati jalan lain. Gedung Sekolah yang saling terhubung membuat mereka jadi lebih muda untuk memilih jalan turun tanpa perlu berdesakan, meski tujuan mereka sama yaitu ke Kantin. Karena waktu istirahat memang sudah berjalan beberapa menit yang lalu, dan perut mereka sudah lapar sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRILLIANT SCHOOL (END)
Teen FictionKecelakaan, masuk Rumah Sakit ❎ Kecelakaan, masuk Novel ✅ Itulah yang dialami oleh Kiara. Dia tiba-tiba terjebak dalam Web Novel yang ia baca terakhir kali sebelum dirinya mengalami kecelakaan. Sebagai seorang yatim piatu yang tidak pernah memiliki...