59. Red Spider Lily

5.9K 700 115
                                    

🎵Backsound🎵
(G)I-DLE - Nxde

.

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨


.

Biasanya di jam-jam seperti ini, Pak Nasir Akan langsung masuk untuk mengajar Matematika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Biasanya di jam-jam seperti ini, Pak Nasir Akan langsung masuk untuk mengajar Matematika. Tapi sudah lebih dari sepuluh menit pria bertubuh tambun itu masih belum muncul di kelas XI IPS 2. Lena sebagai ketua kelas pun mulai bersiap untuk memanggil sang guru, yang siapa tahu saja lupa dengan dengan jadwalnya, karena ini bukan sekali dua kali Pak Nasir lupa. Namun baru saja berdiri, seorang pria dengan kemeja biru muda dan kacamata yang bertengger di hidungnya masuk ke kelasnya tiba-tiba. Semuanya heran, karena mereka tahu pria itu bukanlah guru mereka dan pelajaran yang diajar pria itu juga bukan Matematika, melainkan Fisika.

"Pak Nasir Sedang berhalangan hadir, jadi kalian di suruh buat mengerjakan soal yang dititipin Pak Nasir ke saya. Dan saya akan mengawasi kalian selama kalian mengerjakan ini," jelas Hugo yang sudah berdiri di depan kelas.

Semua anak kelas XI IPS 2 sebenarnya ingin protes, karena jam yang seharusnya kosong justru digunakan untuk mengerjakan tugas dari Pak Nasir. Ditambah guru yang mengawasi adalah Hugo yang terkenal killer, sekaligus cucu pemilik Brilliant School. Jadi tidak ada yang berani membantahnya sama sekali, mereka lebih memilih untuk patuh dan mengerjakan soal yang sudah terpampang di papan tulis, melalui alat proyektor dengan tenang dan serius. Tak hanya para murid saya yang serius, Hugo yang tengah duduk di meja sambil memainkan pulpen di tangan kanannya pun, mengawasi para muridnya ini dengan wajah yang tak kalah serius.

Tapi wajah seriusnya itu berubah dengan adanya seringai tipis, saat iris matanya menangkap seorang gadis yang duduk di baris dekat jendela. Gadis itu adalah Kiara, dia yang awalnya fokus menulis soal pun mulai terganggu dengan tatapan Hugo yang tak lepas darinya. Apalagi saat gadis itu ingin melihat soal yang ada di depan, secara tidak langsung dia juga akan melihat Hugo. Sontak itu membuat Kiara buru-buru menyelesaikannya.

"Cepet banget lo nulisnya," komentar Eva yang melihat Kiara sudah selesai menulis soal. Gadis itu hanya menanggapinya dengan menyunggingkan senyum tipis, karena dia tidak mungkin mengatakan jika dia tidak mau terus-terusan melihat ke depan, tempat di mana Hugo berada. Sekarang dia hanya perlu fokus mengerjakan soal yang sudah dicatat tadi.

Semuanya berjalan begitu lancar, Kiara pun sudah menyelesaikan dua dari lima soal yang ada. Namun saat gadis itu mengerjakan soal ketiga, dia sangat fokus sampai tidak menyadari jika orang yang dia hindari tatapannya tadi sudah berdiri di sampingnya. Tangan kiri pria itu berada di sandaran kursi Kiara, sambil berpura-pura seakan tengah mengecek hasil dari dua soal yang sudah Kiara kerjakan.

BRILLIANT SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang