61. Brilliant School Cleanup (1)

6.2K 708 111
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

Setelah mendapat dukungan dari seseorang seperti Cakra Pramujaya, dan menjadikan Martha Sanjaya, salah satu murid terbaiknya dulu sebagai Kepala Sekolah Brilliant School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapat dukungan dari seseorang seperti Cakra Pramujaya, dan menjadikan Martha Sanjaya, salah satu murid terbaiknya dulu sebagai Kepala Sekolah Brilliant School. Haris pikir Sekolah yang sudah ia bangun 30 tahun yang lalu ini tidak akan terkena skandal lagi. Tapi dia salah, sebuah skandal justru muncul dari mereka berdua. Itu adalah hal yang tidak pernah Haris sangka akan terjadi. Sama halnya seperti sekarang, dia tidak menyangka jika Cakra akan memintanya untuk memecat Hugo dari Brilliant School, terlebih ini secara tiba-tiba.

"Kenapa, anda mau saya memecat Hugo? Saya tahu Rustaf bersalah karena membuat bisnis prostitusi di Brilliant School, tapi sebagai putranya dia tidak terlibat sama sekalk. Bahkan dia yang membantu Polisi menyelidiki kasus itu," ujar Haris, mencoba untuk meyakinkan Cakra. Namun pria yang tiba-tiba menemuinya di Rumah ini, justru menggeleng singkat.

"Saya minta ini bukan karena prostitusi yang dibuat putra anda, Pak Haris. Tapi karena saya tidak bisa membiarkan pelaku pelecehan seperti cucu anda Hugo, berada satu sekolah dengan anak-anak saya."

Ekspresi Haris yang mendengar itu sontak langsung terkejut. "Pelaku pelecehan?!" ulangnya.

"Benar, apa lagi Pak Haris tahu sendiri saya punya seorang putri yang sangat saya sayangi. Sebagai orang tua saya selalu merasa tidak tenang, tiap putri saya pergi ke Sekolah."

Haris yang awalnya duduk santai di sofa ruang tamunya, kini mulai menegakkan tubuhnya. Satu tangannya terangkat ke depan, sebagai tanda interupsi. "Tunggu dulu Pak Cakra saya masih belum mengerti, kenapa anda bisa bilang kalau cucu saya Hugo sebagai pelaku pelecehan? Memangnya dia melecehkan siapa?"

"Dia melecehkan muridnya sendiri," jawab Cakra cepat.

"Apa?!"

"Iya, korbannya adalah Wendy Amora, dan dia teman putri saya. Mungkin nama itu tidak asing untuk anda, karena identitasnya pernah tersebar sebagai korban prostitusi di Brilliant School. Kasihan dia, saya dengar dia mendapat bullyan karena itu. Dan sekarang di justru mendapat pelecehan dari gurunya sendiri," ujar Cakra dengan ekspresi ibanya di akhir kalimat.

"Pak Cakra, saya benar-benar tidak tahu tentang ini. Martha juga tidak pernah melaporkan apapun pada saya," balas Haris jujur.

"Masalah ini memang belum sampai ke telinga para pengajar, hanya putri saya yang tahu. Dan saya hanya membantu untuk menyampaikan ini, agar Pak Haris bisa langsung menindaknya dengan cepat."

"Tentu saya akan segera menindaknya jika memang apa yang anda bilang tadi benar. Saya sudah berjanji dengan semua korban prostitusi, untuk melindungi mereka sebagai bentuk tanggung jawab saya atas apa yang dilakukan Rustaf. Jika cucu saya Hugo memang terbukti melecehkan murid bernama Wendy itu, saya akan langsung memecatnya. Bahkan saya sendiri yang akan melaporkannya ke pihak berwajib," paparnya dengan sangat meyakinkan.

BRILLIANT SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang