47. What's Wrong With Kiara?

6.4K 891 197
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

Pagi-pagi sekali Kairav sudah berada di Mansion. Dari semalam laki-laki itu tidak tenang, dia ingin melihat kondisi Kiara secara langsung, meski Lily bilang gadis itu sudah baik-baik saja. Dia bukannya tidak percaya dengan wanita akhir tiga puluhan itu. Tapi karena semalam dia kembali memikirkan malam dimana dia menjadikan Kiara sebagai taruhan, rasa gelisah semakin ia rasakan. Namun setelah Kairav sampai ke kamar Kiara, dia justru mendapati Edwin, Lily, dan Davit yang terlihat panik.

"Ada apa ini, kenapa kalian kelihatan panik?" tanya Kairav pada ketiganya. Mereka terlihat masih mengenakan piyama dengan rambut yang berantakan khas bangun tidur.

"Kak, Kak Kia hilang!" kata Edwin gelisah.

"Hilang? Gimana bisa?"

"Terakhir kali saya dan tuan muda Edwin masuk ke kamar nona Kiara waktu makan malam, dan nona saat itu tengah tidur. Tapi subuh tadi saat saya memeriksa ke kamarnya, dia sudah tidak ada. Kamar mandinya juga kosong, saya coba cari di sekitar sini juga tidak ada. Lalu saya langsung melaporkan ini pada Davit," jelas Lily yang terlihat khawatir.

"Kalian udah periksa cctv?" tanya Kairav.

"Belum tuan muda, saya baru akan memeriksanya," jawab Davit.

"Kalau gitu kamu periksa cctv, biar aku cari di sekitar sini!"

"Saya juga akan cari di tempat yang nona sering kunjungi belakangan ini," timpal Lily, diikuti Edwin yang mengangkat tangannya.

"Aku ikut sama Lily!"

Kairav mengangguk menyetujui. "Oke kerahkan juga semua pelayan untuk cari dia di sekitar Mansion dulu! Dan jangan buru-buru laporin ini ke Daddy, mengerti?!"

"Mengerti tuan muda!" jawab Davit dan Lily kompak.

Pencarian Kiara pun kembali dilanjutkan dengan banyaknya orang yang terlibat. Kairav juga membawa walkie talkie untuk bisa lebih mudah berkomunikasi dengan Davit maupun Lily. Mereka memeriksa tiap sudut Mansion dengan teliti, tiap ruang juga diperiksa satu-persatu tanpa ada yang terlewat. Sampai akhirnya Kairav yang memeriksa kamar orang tuanya, berhasil menemukan Kiara di sana.

Gadis itu tengah tidur meringkuk di tempat tidur orang tuanya sambil memeluk figura foto Mommy-nya. Mata Kairav langsung mengarah pada perut Kiara, untuk memastikan jika adiknya masih bernafas. Begitu dia melihat perutnya yang kembang-kempis Kairav baru bisa bernafas lega. Rasa syukurnya tanpa sadar membuat tangannya terulur untuk membelai surai lembut milik gadis itu. Dan karena pergerakan itu mata Kiara yang tertutup, perlahan terbuka.

"Kiara kamu kenapa tidur di sini? Kita semua panik nyariin kamu," tanya Kairav. Namun Kiara tidak menjawab, dia mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali lalu duduk di tempat tidur. "Katanya kamu jatuh dari kuda ya? Kepala kamu gimana, masih sakit?" tanyanya lagi sambil mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala sang adik. Namun gadis itu justru menepis tangannya cukup keras.

"Lo bisa keluar, gue mau istirahat."

Kairav terdiam beberapa detik setelah mendapat penolakan darinya. Tak hanya itu bahkan perubahan bahasa yang Kiara gunakan, membuat Kairav menautkan kedua alisnya bingung. Dia tidak lagi menggunakan Aku-Kamu seperti biasanya, tapi Lo-Gue. Seakan gadis itu baru saja memberi jarak dengan dirinya. Tapi Kairav memilih untuk menuruti permintaannya, dan keluar dari kamar itu.

BRILLIANT SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang