I Will Make It Happen.13

386 15 0
                                    

●●●

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, semua murid di sekolah itu langsung berlarian keluar dari kelasnya. Tapi tidak dengan Yerin, Yerin masih terdiam sembari memikirkan ancaman yang baru saja diucapkan Rea, Jiera dan Cea.

Mereka mengancam Yerin untuk menemui bibinya dan tidak segan-segan untuk melukainya jika sampai ia tidak menuruti semua keinginan mereka. Yerin tidak bisa membayangkan jika sampai anak buah Rea itu melukai bibinya.

Mulai saat itulah, Yerin memutuskan untuk menuruti semua permintaan mereka demi keselamatan bibinya, satu-satunya keluarga yang tersisa di hidup Yerin. Setelah merenungi keputusan yang Yerin buat, akhirnya Yerin pulang. Baru saja keluar dari pintu kelasnya, tiba-tiba Bara tidak sengaja menabrak Yerin.

"M-maaf, kau tidak apa?" tanya Bara.

Yerin hanya menggelengkan kepalanya dan segera pergi.

"Yerin!" panggil Bara sembari mengambil buku novel milik Yerin yang terjatuh. Bara yang terperanjat melihat sampul buku novel itu langsung mencoba membukanya. Namun, Yerin datang dan langsung merebut novel itu dari Bara.

"Terima kasih," ucap Yerin sembari mengambil buku novel itu dan pergi meninggalkannya.

Sontak, Bara langsung berlari mengejar Yerin.

"Yerin... sebenarnya ada apa denganmu? kau tampak tidak seperti biasanya, kau bisa ceritakan semuanya padaku," ucap Bara.

"Tidak ada apa-apa," ucap Yerin.

"Jika begitu... izinkan aku mengantarmu pulang," ucap Bara.

"Tidak... terima kasih, aku akan naik bus saja... aku duluan," ucap Yerin sembari pergi.

"T-tapi..." ucap Bara.

Bara menghentikan langkah kakinya sembari menatap Yerin masuk ke dalam bus. Bara sama sekali tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Yerin, karena ia terlalu sibuk mengurus pekerjaannya di sekolah, sementara itu Bara harus fokus dengan ajang pemilihan OSIS yang sebentar lagi akan diselenggarakan.

...

Sampainya di rumah, Yerin merasa gelisah dengan sekitar tempat tinggalnya. Yerin terus memandang ke sekeliling rumahnya, ia takut jika anak buah Rea sedang mengintai rumahnya.

"Ada apa denganmu?! bibi lihat sedari tadi kau mondar-mandir kesana kemari, sebenarnya ada apa denganmu?" tanya Bibi Jil keheranan.

"Tidak ada apa-apa bi, oh iya... jika ada orang mencurigakan yang datang ke sini, jangan bukakan pintu dan langsung laporkan saja ke polisi," ucap Yerin dengan serius.

"Memang siapa orang mencurigakan itu?! jika ada orang jahat seperti itu, bibi akan melaporkannya ke polisi secepatnya, kau tahu? bibi juga harus melindungimu dari orang-orang se..." ucap Bibi Jil terpotong.

"Tidak... seharusnya aku yang melindungimu," ucap Yerin.

"Tidak... bibi yang harus melindungimu Yerin, sudah-sudah sebaiknya kau makan dulu," ucap Bibi Jil.

...

Di malam hari, seperti biasa Yerin sudah bekerja di restoran bersama Bella. Tidak seperti biasanya, pemilik restoran itu tiba-tiba menghampiri Yerin. Pemilik restoran itu langsung memberikan selembar kertas pengumuman dari kepolisian jika mulai hari ini akan ada operasi penangkapan pelaku yang mempekerjakan karyawan di bawah umur. Setelah membaca selembar kertas itu, Yerin akhirnya terdiam sesaat. Perlahan, pemilik restoran itu memberikan sebuah amplop berisi uang sembari meminta maaf pada Yerin. Di sisi lain, Bella yang mengetahui apa yang tengah terjadi hanya bisa terdiam sembari menghampiri dan langsung memeluk Yerin erat-erat.

I Will Make It Happen (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang